GenPI.co - Santoso Gunawan dan keluarganya memiliki tradisi yang masih dilestarikan saat merayakan Imlek.
Menurut Santoso, Imlek biasanya diisi dengan acara berkumpul bersama keluarga besar.
Pada malam harinya, mereka akan melangsungkan makan bersama dan menanti pergantian tahun baru China.
"Sama seperti yang lain. Enggak ada yang terlalu khusus. Paling sembahyang doang," kata Santoso kepada GenPI.co, Senin (31/1).
Santoso mengatakan menu yang biasanya dihidangkan untuk makan bersama pada malam hari ialah mi.
Menurutnya, perayaan Imlek dan makan mi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
"Menu spesialnya, ya, mi. Biar panjang umur dan hokinya juga panjang," kata Santoso.
Santo mengatakan mi memang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Tionghoa.
Dirinya percaya mi bisa mendatangkan keberuntungan, umur panjang, dan kemakmuran.
Oleh karena itu, memakan mi pun ada aturannya. Santo menyebut, ketika dimakan, mi tersebut diusahakan tidak terputus.
Menurutnya, mi yang terputus bisa melambangkan keberuntungan, umur, dan kemakmuran yang mandek. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News