GenPI.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan Hibah Sustainable Energy Fund (SEF) untuk insentif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Peluncuran itu adalah kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia melalui Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3).
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) akan mengelola dan mendistribusikan insentif PLTS Atap.
Adapun insentif atap menggunakan alokasi dana hibah SEF dari Global Environment Facility (GEF).
Insentif bertujuan mendorong masyarakat memasang PLTS atap, khususnya para pelanggan PLN kategori rumah tangga, bisnis, dan industri skala kecil serta menengah, dan sosial.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan inovasi pembiayan akan meningkatkan minat investor dan masyarakat terhadap pemanfaatan energi surya.
"Insentif ini diharapkan bisa mencapai nilai keekonomian PLTS Atap sehingga investasinya menjadi lebih menarik," kata Arifin, Kamis (10/2).
Dia menjelaskan insentif atap bisa memicu kemunculan inovasi pendanaan baru sector perbankan, lembaga pembiayaan lain, lembaga kerja sama, dan donor.
"Semoga memudahkan masyarakat yang akan berinvestasi. Terima kasih khususnya kepada UNDP yang secara kontinyu terus mendukung implementasi EBT di Indonesia," ungkapnya.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan dana hibah bertujuan menarik minat lebih banyak konsumen listrik.
Caranya ialah dengan memberikan keringanan pada biaya investasi PLTS atap untuk mencapai nilai keekonomiannya sehingga bisa mendorong pemasangannya secara masif.
"Dengan melibatkan lembaga pembiayaan nasional seperti BPDLH, diharapkan ada keberlanjutan atau replikasi program setelah kerja sama program ini dengan UNDP berakhir," ujar Dadan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News