Kementerian ESDM Luncurkan PLTS Atap, Manfaatnya Banyak

10 Februari 2022 23:27

GenPI.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan Hibah Sustainable Energy Fund (SEF) untuk insentif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

Peluncuran itu adalah kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia melalui Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3).

Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) akan mengelola dan mendistribusikan insentif PLTS Atap.

BACA JUGA:  Menteri ESDM Tegaskan Tidak Ada Penambahan PLTU Mulai Tahun Ini

Adapun insentif atap menggunakan alokasi dana hibah SEF dari Global Environment Facility (GEF).

Insentif bertujuan mendorong masyarakat memasang PLTS atap, khususnya para pelanggan PLN kategori rumah tangga, bisnis, dan industri skala kecil serta menengah, dan sosial.

BACA JUGA:  Menteri ESDM Paparkan Program Ketenagalistrikan 2022, Apa Saja?

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan inovasi pembiayan akan meningkatkan minat investor dan masyarakat terhadap pemanfaatan energi surya.

"Insentif ini diharapkan bisa mencapai nilai keekonomian PLTS Atap sehingga investasinya menjadi lebih menarik," kata Arifin, Kamis (10/2).

BACA JUGA:  Menteri ESDM Siap Pimpin Forum Transisi Energi G20

Dia menjelaskan insentif atap bisa memicu kemunculan inovasi pendanaan baru sector perbankan, lembaga pembiayaan lain, lembaga kerja sama, dan donor.

"Semoga memudahkan masyarakat yang akan berinvestasi. Terima kasih khususnya kepada UNDP yang secara kontinyu terus mendukung implementasi EBT di Indonesia," ungkapnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan dana hibah bertujuan menarik minat lebih banyak konsumen listrik.

Caranya ialah dengan memberikan keringanan pada biaya investasi PLTS atap untuk mencapai nilai keekonomiannya sehingga bisa mendorong pemasangannya secara masif.

"Dengan melibatkan lembaga pembiayaan nasional seperti BPDLH, diharapkan ada keberlanjutan atau replikasi program setelah kerja sama program ini dengan UNDP berakhir," ujar Dadan. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co