GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), bakal menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam menangani pandemi covid-19, di tahun 2022 ini.
Hal itu dilakukan lantaran tidak ada anggaran yang diposkan untuk menangani pandemi covid-19.
Bupati Lingga Muhammad Nizar, mengatakan, penggunaan BTT dapat dilakukan dengan menetapkan kasus covid-19 dalam status bencana.
Penetapan itu dilakukan jika nanti terjadi hal yang tidak diinginkan seperti lonjakan kasus covid-19.
“Tetapi hal itu harus dikoordinasikan denga Satgas Covid-19 Kepri, apakah dibenarkan atau tidak atau ada petunjuk lainnya dari sisi anggaran. Karena dalam penggunaan BTT harus benar-benar pada hal yang signifikan,” katanya mengutip laman resmi Pemkab Lingga, Selasa (15/2).
Dia menjelaskan, Pemkab Lingga beserta Forkompida juga tengah membahas langkah persiapan dan kesiagaan terkait peningkatan kasus covid-19 di sejumlah wilayah di Kepri.
Beberapa saran dan masukan menjadi catatan serta pertimbangan untuk segera diselesaikan. Seperti penginputan data vaksinasi yang juga belum selesai.
Secara manual, Lingga sudah terbilang cukup baik pada capaian vaksinasi, tetapi dalam input data secara online masih minim. Begitu juga, terkait kendala pada penggunaan mesin PCR yang diharapkan segera diselesaikan.
“Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan Puskesmas kan berkaitan dengan data input vaksinasi ini. Jadi segera lakukan rapat, nanti hasilnya beritahukan ke kami,” kata dia.
Nizar meminta, guna mempercepat program vaksinasi, prosesnya bahkan kalau perlu dilakukan dari pintu ke pintu. Perlu pula memperbanyak sosialisasi sebagai langkah persuasif menggalakkan vaksinasi.
Selain itu, izin keramaian juga perlu dievaluasi dan diperketat dengan protokol kesehatan, meski Lingga masih berada di level 1.
“Salah satu solusi dalam kesuksesan vaksinasi itu dari pintu ke pintu, dan tim vaksin harus kompak. Karena ini tanggung jawab yang harus segera dikejarkan,” kata Nizar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News