GenPI.co - Peneliti Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Nurliah Nurdin menyayangkan ceramah ustazah Oki Setiana Dewi terkait Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Menurut Nurliah, KDRT terjadi akibat relasi kuasa yang tak seimbang dan menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dalam konteks hubungan sosial.
“Siapa yang berkuasa? Tentunya laki-laki. Kultur itu bahkan menempatkan perempuan sebagai ‘penggoda iman’,” ujarnya dalam “Eksistensi Pemerintah dalam Fungsi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan”, Sabtu (19/2).
Nurliah menegaskan bahwa kesalahan yang kerap dijatuhkan kepada perempuan sebenarnya tak terjadi dalam ajaran Islam.
Selama ini, Hawa dianggap menggoda Adam untuk memakan buah khuldi dan membuat keduanya diturunkan ke bumi.
“Namun, dalam ajaran Islam sebenarnya keduanya tergoda. Persepsi ini yang membuat relasi kuasa menempatkan laki-laki berada di atas perempuan,” ungkapnya.
Menurut Nurliah persepsi itu bisa berubah jika suatu masyarakat mendapatkan pendidikan yang memberikan ruang yang sama pada perempuan dan laki-laki.
“Hal itu akan membuat relasi perempuan dan laki-laki di dalam keluarga menjadi sejajar. Keluarga tak lagi mengistimewakan laki-laki,” tuturnya.
Lebih lanjut, kultur di dalam keluarga juga menjadi cerminan atas penyetaraan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki.
Nurliah mengatakan bahwa anak-anak yang mengalami KDRT juga akan melakukan kekerasan di kemudian hari.
Hal tersebut terjadi secara merata, baik kepada anak laki-laki maupun perempuan.
“Perempuan juga bisa jadi pelaku kekerasan fisik dan psikis. Namun, laki-laki akan selalu memiliki kecenderungan yang tinggi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News