GenPI.co - Hujan lebat yang terus mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dalam kurun dua hari terakhir menyebabkan beberapa wilayah mulai tergenang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan pihaknya sudah melakukan kesiapsiagaan sejak 18 Februari 2022.
"Kami sudah menerima informasi dari BMKG terkait curah hujan ekstrem sejak 18 Februari dan menetapkan 20 sampai 23 Februari siaga banjir," terang Achmad Hendra saat dihubungi GenPI.co Sulsel, Senin (21/2).
Achmad menyebutkan ada dua titik rawan banjir di Makassar, yakni di Kodam 3 di blok 8 dan blok 10.
Menurut Achmad, banjir di Kota Makassar berasal dari dua titik tersebut.
Dia menyebut terjadi luapan, terutama di Sungai Biring Jene, yang berbatasan langsung dengan Kodam 3.
"Bahkan sudah spill out dari sungai ke arah jalanan, tetapi sampai saat ini yang menjadi fokus kami dalam pemantauan adalah potensi terjadinya banjir dan evakuasi warga," jelasnya.
BPBD Makassar mengategorikan kejadian saat ini masih terkendali karena belum ada laporan dari warga untuk pengevakuasian.
"Kami akan menaikkan status dari siaga ke tanggap darurat ketika sudah ada permintaan warga untuk evakuasi,” ucap Achmad.
Saat ini BPBD Makassar menyiapkan 60 personel yang akan terus memantau titik-titik lokasi rawan banjir di Makassar.
“Meskipun curah hujan cukup tinggi dan beberapa genangan di Kota Makassar cepat surut karena drainase yang cukup baik," ujar Achmad. (indraahmad/genpi.co sulsel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News