GenPI.co - Rudi Matraki, pedagang asongan yang berjualan saat Aksi Bela Islam di depan kantor Kementerian Agama ini ketiban untung berlipat.
Pendapatannya naik berkali-kali lipat dibanding hari biasanya.
Rudi mengatakan, dirinya biasa berjualan secara keliling dari area masjid Istiqlal hingga Kota Tua.
"Hari biasa bisa cuma Rp 20 ribu - Rp 50 ribu, tetapi pas ada aksi begini bisa Rp 200 ribu," kata Rudi kepada GenPI.co, Jumat (4/3).
Rudi memang sengaja menepikan dagangannya di sekitar area Kemenag.
Sebab, dia tahu akan ada aksi, yang mana tentu akan mendatangkan massa yang tak sedikit jumlahnya.
Dia pun melakukan stok agak banyak untuk minuman saset berbagai jenis dan mie cup.
"Iya, alhamdulillah lumayan dibanding hari biasa. Orang pada haus, jadi banyak yang beli," katanya.
Meskipun ada momentum, Rudi mengaku tak menaikkan harga minuman atau makanan yang ia jual.
Di sisi lain, aksi massa di Kemenag kali ini memang mendatangkan banyak pedagang asongan lain.
Selain menjajakan minuman, banyak pedagang lain yang menjajakan tahu, kaca mata, syal, hingga topi.
Seperti diketahui, Aksi Bela Islam di Kemenag ini menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk mundur dari jabatannya.
Mereka juga meminta Menag Yaqut meminta maaf karena sudah membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News