GenPI.co - Ketua Badan Anggaran DPR MH Said Abdullah mengatakan menyebutkan saat ini rakyat dibuat susah dengan kelangkaan minyak goreng.
Menurutnya, rakyat Indonesia berulang kali menghadapi persoalan kelangkaan bahan pangan.
“Padahal dunia bicara minyak goreng, pasti menunjuk ke Indonesia,” ucap Said di DPR RI, Senin (7/3).
Namun, kata Said rakyat Indonesia hampir dua minggu ini dibuat pusing dengan langkanya stok minyak goreng di pasar.
“Hemat saya, dari sisi regulasi pemerintah sudah ada Domestic Market Obligation (DMO) 20 persen,” ungkapnya.
Selain itu, pada saat yang sama sudah ada Domestic Price Obligation (DPO) yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, yakni CPO-nya Rp.10.300 dan minyaknya Rp 9.500.
“Harusnya ini di atas kertas selesai, tetapi faktanya terus-menerus bermasalah,” katanya.
Said pun menyimpulkan kelangkaan minyak goreng tersebut ada kaitannya dengan permainan produsen minyak goreng.
“Ini kan akhirnya jatuh pada kesimpulan, kemudian kalau perusahaan-perusahaan bersifat monopoli, oligopoly, dan kartel, kita terus menerus akan mengalami kelangkaan,” ucapnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini masyarakat masih dipusingkan dengan langkanya minyak goreng di pasar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News