GenPI.co - Potensi gempa Sunda Megathrust berdampak besar bagi masyarakat di Jawa bagian selatan. Karena itu kewaspadaan harus terus ditingkatkan.
Hal itu dikatakan Executive Director of Disaster Management Institute of Indonesia (DMII)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Wahyu Novyan, di Jakarta, Selasa (6/8). Menurutnya, jalur subduksi di wilayah barat Sumatera dan selatan Jawa perlu perhatian ekstra.
Dilansir dari ANTARA, Wahyu mengatakan sejumlah sesar (patahan) melintasi kota-kota besar di pulau Jawa. Ada Sesar Baribis-Kendeng yang melintasi kota-kota seperti Semarang, Surabaya dan bahkan Jakarta. Kemudian terdapat Sesar Lembang yang melintasi Bandung Raya yang juga memerlukan perhatian khusus.
Baca juga:
Soal Ibu Kota di Kalimantan, Jokowi Minta Kajian Terus Dilakukan
Pakar: Gempa Dashyat Berpotensi Luluhlantakkan Selatan Jawa
Menpar Arief Kunjungi Museum Perang Dunia II di Morotai
“Para pemangku kepentingan di wilayah-wilayah itu baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam upaya mitigasi bencana secara sistematis, baik mitigasi struktural maupun kultural,” katanya.
Dengan begitu, korban jiwa dan kerugian materiil bisa diminimalisir ketika bencana tiba.
"Sebagai gambaran, bila gempa megathrust selatan Jawa terjadi dengan magnitudo 9,2, dari kajian kami, 1,7 juta jiwa penduduk di pesisir selatan Jawa berpotensi terdampak," kata dia.
Dia mengatakan jumlah itu sangat masif termasuk potensi kerugian material. "Cukuplah gempa Lombok, gempa Palu Donggala dan Tsunami Selat Sunda 2018, menjadi pelajaran bagi kita, bahwa mitigasi bencana adalah keharusan. Mitigasi bencana adalah harga mati," katanya.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News