GenPI.co - Malam nisfu syaban 2022 jatuh pada 15 Syaban 1443H, tepatnya pada Jumat, 18 Maret 2022 sejak bakda maghrib.
Malam nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa bagi umat Islam, dengan berbagai keutamaannya.
Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan ibadahnya pada malam nisfu syaban dan menjelang Ramadan.
Salah satunya adalah puasa khusus Nisfu Syaban atau puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan sebelum pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah.
Berikut ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh:
“Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala.”
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."
Amalan nisfu Syaban lainnya adalah membaca doa, dua kalimat syahadat, istighfar, hingga tadarus Al-Qur'an.
Dikutip dari laman NU Online, berikut ini doa malam nisfu syaban sebagaimana disebutkan oleh Sayyid Utsman bin Yahya.
“Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.
Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitâbikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indaha ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin. “
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan.
Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Kitab Maslakul Akyar, 78-80). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News