GenPI.co - Ahli virus Indro Cahyono memaparkan kasus seseorang yang terinfeksi covid-19 multivarian sebenarnya sangat normal dan wajar.
Indro mengatakan bahwa selama gelombang covid-19 varianOmicron, dia masih menemukan individu yang terinfeksi covid-19 dengan varian virus terdahulu.
“Banyak kasus seperti itu, dari Jawa Timur dan Jawa Tengah masih banyak varian Wuhan. Di Jawa Barat pun masih ada varian Delta,” ujarnya dalam diskusi “Memahami Varian Deltracron dan Solusi Pencegahannya”, Rabu (16/8).
Hal tersebut menyebabkan seseorang bisa dengan mudah terinfeksi dua varian virus covid-19 yang berbeda.
“Di beberapa tempat di Jawa Tengah, kita mendapati individu terpapar campuran varian Alpha dan Delta. Itu biasa saja,” ungkapnya.
Jika berbagai varian virus covid-19 ada di lingkungan, sangat mungkin hasil swab test menunjukkan bahwa seseorang terpapar dua varian sekaligus.
“Dokter bisa menemukan hasil tes yang menunjukkan Omicron yang hanya menempel di hidung dan Delta yang tengah menginfeksi individu,” tuturnya.
Namun, hal tersebut sudah mulai jarang terjadi. Pasalnya, masyarakat Indonesia mayoritas sudah mendapatkan vaksinasi.
Indro mengatakan bahwa capaian vaksinasi di Indonesia sudah mencapai mayoritas masyarakat. Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada kekebalan tubuh komunitas.
“Kita semua ini sudah memiliki antibodi yang lebih baik terhadap virus covid-19, bahkan penyintas yang belum divaksin pun sudah punya antibodi,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News