GenPI.co - Badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) berpeluang menggelar aksi demonstrasi lanjutan.
Hal itu mereka lakukan jika berbagai tuntutan dalam demo 28 Maret dan 11 April tak ditindaklanjuti pemerintah.
Koordinator BEM SI Kaharuddin menekankan bahwa tuntutan mahasiswa salah satunya menolak jabatan tiga periode presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika tidak diindahkan, aksi demo lebih besar akan dijalankan dalam waktu dekat.
Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan konsolidasi dan menyiapkan skenario lanjutan terkait jawaban tuntutan.
"Kami mungkin kembali konsolidasi untuk membuat timeline gerakan selanjutnya serta isu yang akan dikaji kembali," katanya kepada GenPI.co, Sabtu (16/4).
Dengan begitu, dia memastikan BEM SI belum menyiapkan aksi demonstrasi lanjutan karena masih menantikan jawaban dari pemerintah.
"Belum ada (isu kelanjutan demo, red) karena masih mengevaluasi dan juga menanti terkait jawaban dari kajian dan tuntutan yang sudah kami berikan," ujarnya.
Kaharuddin juga membantah akan ada aksi demo pada 21 April 2022. Pihaknya masih melakukan pendalaman atas tuntunan yang disuarakan dalam demo sebelumnya.
"Tidak benar (demo 21 April, red)," ucapnya.
Sebagai informasi, BEM SI sudah melakukan aksi demonstrasi selama dua kali yakni, pada 28 Maret dan 11 April.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 22 tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut.
Tuntutan mengenai penolakan tiga periode masa jabatan presiden yang mengarah ke penundaan Pemilu 2024 menjadi sorotan mahasiswa dalam demonstrasi itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News