GenPI.co - Direktur Mobility Shell Indonesia, Dian Andyasuri menanggapi perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan minyak dunia mengalami kenaikan.
Menurutnya, hal itu memang jelas terasa ketika masyarakat menggunakan bahan bakar minyak jenis bensin dan solar untuk kendaraannya.
"Saya suka itu ungkapan minyak dunia mendidih. Saya rasa kondisi itu memang kerap terjadi meski tanpa adanya kondisi (perang,red) sekarang," ucap Dian Andyasuri ketika ditemui di Gading Serpong, Kamis (21/4).
Dian Andyasuri menjelaskan pihaknya menetapkan harga sesuai dengan imbauan pemerintah dan mengikuti perkembangan minyak dunia.
Oleh karena itu, dia merasa kenaikan minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina sebenarnya tidak begitu mempengaruhi BBM Shell.
Menurut dia, kenaikan dan penurunan harga BBM itu sangat wajar karena kerap terjadi hampir setiap tahun.
"Saya rasa wajar-wajar saja soal kenaikan atau penurunan BBM karena telah diteliti oleh pakarnya. Jadi, Shell Indonesia juga mengikuti harga minyak dunia dan regulasi pemerintah," jelasnya.
Selain itu, Dian mengatakan pihaknya akan terus memberi pelayanan yang memuaskan kepara para pelanggan.
Meski minyak dunia tinggi, dia menekankan pentingnya kepuasan pelanggan melalui fasilitas dan pelayanan.
Sebab, dia mengaku sangat menyayangkan ketika ada kenaikan minyak dunia yang mempengaruhi harga BBM Shell.
Namun, Dian berujar pihaknya akan menyesuaikan harga BBM menurut regulasi pemerintah.
"Kami mengedepankan fasilitas dan kenyamanan pelanggan. Jadi, di tengah minyak dunia mendidih, kami mencoba untuk memberi pelayanan maksimal. Itu artinya, kami juga menunggu instruksi pemerintah soal rekomendasi harga BBM Shell ke depan," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News