GenPI.co - Juru Kunci Masjid Saka Tunggal Sulam memberikan pesan kepada jemaah Aboge yang merayakan Idulfitri 1443 H pada Rabu (4/5).
Sulam mengatakan momen Idulfitri merupakan hal yang sakral dan seharusnya menjadi titik balik umat.
"Diharapkan terjadi nilai peribadatan yang lebih, baik itu secara iman maupun Islam," ujar Sulam saat ditemui GenPI.co, Rabu (4/5).
Menurut dia, Idulfifri harus mampu menjadi momentum umat ke arah yang lebih baik lagi.
Sulam juga menekankan pentingnya menghargai perbedaan.
"Ada hal yang lebih baik soal konsep kebersamaan beragama dan bermasyarakat," ucapnya.
Sulam mengatakan jemaah Aboge memang merayakan Lebaran pada hari yang berbeda dengan pemerintah. Pemerintah menetapkan Idulfitri pada Senin (2/5).
Dia mengatakan jemaah Aboge meyakini 1443 Hijriah merupakan tahun Alif.
Sulam mengatakan itu artinya 1 Syawal jatuh pada Rabu Wage atau hari Rabu dengan pasaran Wage.
"Di sini ada sekitar 500 jemaah Aboge," ucap Sulam.
Sebagai informasi, penganut Aboge punya rumusan tersendiri dalam menentukan tanggal hari-hari besar Islam.
Penanggalan Aboge berdasarkan hitungan tahun yang jumlahnya delapan atau satu windu.
Adapun setiap tahunnya punya nama yang berbeda-beda, seperti Alif, He, Jim, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jim Akhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News