Menpora Amali Beber Tips Olahraga Selama Ramadan

14 April 2022 18:26

GenPI.co - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menjadi Keynote Speaker sekaligus membuka secara resmi webinar Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Menpora Amali menyambut baik kegiatan virtual tersebut dengan tema ‘Tetap Bugar Selama Berpuasa Melalui Olahraga’, Kamis (14/4/2022).

Menurut Menpora Amali, olahraga atau gerakan fisik sangat dibutuhkan pada saat Ramadan meskipun dalam keadaan berpuasa.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia U-23 Dibungkam Vietnam, Begini Kata Menpora

"Saya menyambut baik kegiatan dari OASE ini, karena di tengah-tengah bulan seperti sekarang, yakni Ramadan, bulan puasa terkadang orang melupakan gerakan fisik," kata Menpora Amali.

Pasalnya, menurut Menpora Amali, kalau gerakan fisik itu akan menguras energi dan tenaga, akhirnya menyebabkan rasa lapar dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Menuju Prestasi Lebih Baik, Menpora: Sekarang Belum Bisa Berharap

"Tapi para ahli menyebutkan, bahwa dalam bulan puasa seperti sekarang tetap dibutuhkan gerakan-gerakan fisik atau yang kita sebut dengan olahraga," jelas Menpora Amali.

Menpora Amali juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Kemenpora, terutama setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan dan Perpres Nomor 86 Tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

BACA JUGA:  Banyak Atlet Tidak Ikut SEA Games 2021, Menpora Minta Maaf

"Jadi yang ingin dicapai dengan Desain Besar Olahraga Nasional, ingin mewujudkan Indonesia bugar, berkarakter unggul dan berprestasi dunia," ungkap Menpora Amali.

Menpora Amali menilai, bahwa memang itu tujuannya adalah bagaimana bangsa kita ini menjadi bangsa yang bugar, masyarakatnya menjadi masyarakat yang bugar.

 

"Dengan kebugaran itu, tentu kita akan menjadi generasi yang unggul berkarakter unggul dan khusus untuk para atlet kita, diharapkan bisa berprestasi dunia," beber Menpora Amali.

Namun, Menpora Amali menyayangkan, bahwa kondisi kebugaran Indonesia berdasarkan data hanya 24 persen masyarakat dalam keadaan bugar.

Sementara itu, masyarakat yang berpartisipasi atau yang mengisi partisipasi dalam olahraga baru mencapai 34 persen.

"Ini sangat terlihat terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini, sudah 2 tahun lebih kita mengalami pandemi. Mereka yang bugar, mereka yang kesehatannya atau kebugarannya prima dia punya daya tahan," jelas Menpora Amali.

Menpora Amali menilai, kebugaran masyarakat Indonesia tersebut turun akibat kurangnya bergerak.

Pasalnya, dengan bergerak akan terjadi pembakaran terutama terhadap asupan asupan makanan yang dikonsumsi, seperti karbohidrat, lemak dan lain-lain.

Menurut Menpora Amali, jalan kaki merupakan satu kegiatan olahraga yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya.

"Menurut data para ahli, minimal langkah yang diperlukan untuk kita bisa bugar setiap hari itu minimal 7000 langkah. Tetapi begitu disurvei rata-rata orang Indonesia hanya 3500 langkah, setengah dari angka minimal," beber Menpora Amali.

"Bagaimana kita mau bugar, bagaimana kita mau sehat bergerak saja kita susah," sambungnya.

 Sementara itu, angka kebugaran pelajar Indonesia 2,1 persen yang bergerak secara fisik, sedangkan yang bugar yang dalam kategori baik angkanya 0,4 persen.

Menpora Amali juga membeberkan, bahwa data kebugaran perempuan ternyata lebih rendah dari laki-laki, dengan ukuran kemampuan untuk menghirup oksigen dalam ukuran waktu tertentu angkanya perempuan hanya 23,98 persen. Sementara laki-laki 28,68 persen. 

"Angka-angka seperti ini saya kira menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua. Bukan hanya pekerjaan dari Kemenpora, tetapi saya kira ibu-ibu yang tergabung dalam OASE Kabinet Indonesia Maju harus juga punya konsen, punya perhatian terhadap bagaimana membugarkan masyarakat kita," jelas Menpora Amali.

Menpora Amali pun memaparkan sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan Kemenpora selama ini dalam upaya meningkatkan kebugaran masyarakat terutama di tengah pandemic.

Kegiatan itu antara lain, Senam SAH (Stay at Home), Senam Duilah (Duduk Berdiri untuk Lansia di rumah), Segar (sehat bugar disbilitas), SKJ 2021 (Senam Kebugaran Jasmani), dan WAH (work out at Home).

Menpora Amali pun memberikan sejumlah tips berolahraga selama ramadan, antara lain setelah berbuka puasa dilakukan 2-3 jam setelah makan dengan intesintas ringan-berat.

Kemudian menjelang berbuka puasa, bisa dilakukan 30 menit sebelum berbuka dengan intesintas ringan.

"Selepas sahur atau setelah salat subuh, dengan intensintas ringan. Bisa dilakukan dengan streaching, jalan sehat, sepeda santai," kata Menpora Amali.

Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua Bidang 3 OASE Kabinet Indonesia Maju Maria Anna S Johnny G.Plate, Nadiah Zainudin Amali dan anggota OASE KIM.

Hadir pula IPP DWP berbagai Kementerian, Anggota Bhayangkari, PKK seluruh Indonesia, Kelompok Senam dan Komunitas Masyarakat Olahraga.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber Dr. Rita Ramayulis, DCN, M, Kes dan Dokter Spesialis Keolahragaan, dr. Andhika Raspati, SpKO.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co