GenPI.co - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan makin banyaknya orang yang mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster mengartikan pasien tidak bergejala serta gejala ringan.
Hal tersebut mengakibatkan kemungkinan terdeteksinya kasus semakin berkurang.
"Kalau hanya melihat Omicron yang selama ini ada di Indonesia, lonjakannya nggak berarti karena sekali lagi, kan pasif deteksinya," kata Dicky kepada GenPI.co. Selasa (10/5/2022).
Dicky mencatat kondisi lonjakan kasus mungkin akan berbeda apabila sudah ditemukan subvarian baru maupun rekombinan varian Omicron.
Dia menambahkan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah ialah akselerasi atau peningkatan cakupan vaksinasi booster secara merata.
"Ke depan mungkin bentuk booster tambahan sebagai pelindung diri dan perkuat imun, bukan hanya dalam bentuk injeksi atau yang biasa disuntikan tetapi bisa dalam bentuk spray," jelasnya.
Menurut Dicky hal itu dibutuhkan masyarakat untuk persiapan endemi.
"Karena itu, yang paling dibutuhkan ke depan untuk bisa siap ke endemi," ucap dia.
Dicky menuturkan untuk menuju endemi setidaknya tidak ada peningkatan kasus secara signifikan.
"Saat ini masih belum merata, masih berbeda setiap daerah, sehingga di beberapa daerah yang cakupan vaksinya dan tidak ada peningkatan kasus memang bisa dikatakan endemi," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News