GenPI.co - Dunia fotografi sangatlah luas banyak sekali istilahnya. Mulai dari street fotografi hingga dokumenter.
Biasanya dokumenter diabadikan menjadi sebuah video yang menceritakan suatu kegiatan tertentu.
Mereka yang tertarik dengan dokumenter bisa bergabung dengan Asosiasi Dokumenteris Indonesia.
Salah satu anggota Asosiasi Dokumenteris Dwi Yoga Indonesia koordinator Rembang menjelaskan keseruan tergabung di komunitas tersebut.
“Dalam komunitas tersebut para anggota berdiskusi koal tema video dokumenter,” kata pria yang akrab disapa Yoga, Mingu (15/5).
Bahan diskusi tersebut nantinya digunakan untuk membuat sebuah karya video dokumenter.
Menurut Yoga dalam pembuatan video dokumenter tidak boleh sembarangan. Sebab, banyak hal yang harus dilakukan.
“Sebelum menjadi sebuah karya seni, perlu adanya riset dan observasi,” katanya.
Hasil riset tersebut nantinya menjadi draft dan storyline untuk pembuatan video dokumenter.
“Video dokumenter itu tidak selalu mengabadikan apa adanya, tetapi video yang bercerita tanpa mengurangi esensi dari cerita sebenarnya,” ucapnya.
Dia pun menjelaskan perbandingan video jurnalistik dan dokumenter.
“Kalau apa adanya itu kan jurnalistik, kalau dokumenter boleh melakukan improvisasi atau editing asalkan tidak mengubah dari esensi dari cerita aslinya,” katanya.
Sayangnya, anggota komunitas tersebut masih bertemu secara online karena terhalang pandemi covid-19.
Yoga mengatakan, alasan bergabung ke komunitas tersebut karena berkecimpung di dunia fotografi dan videografi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News