GenPI.co - Peneliti Jaringan Muslim Madani (JMM) Lukman Hakim mengomentari langkah Densus 88 yang mengamankan 24 terduga teroris dari beberapa wilayah di Indonesia.
Para terduga teroris itu diindikasi sebagai pendukung kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Lukman mengatakan, dirinya mengapresiasi profesionalitas kinerja Densus 88 dalam memerangi terorisme di Indonesia.
Pasalnya, Densus 88 melakukan penangkapan secara sistematis sehingga tidak ada baku tembak dengan para terduga.
"Densus 88 telah membuktikan bahwasanya ancaman gerakan teroris pro-ISIS masih masif di negara ini," ucapannya kepada GenPI.co, Rabu (17/5).
Dia mengatakan ada sebuah persoalan nyata yang membuat jaringan terorisme pro-ISIS masih berkembang di Indonesia, yakni mudah mendapatkan dana.
Menurut dia, persoalan tersebut harus diatasi pihakDensus 88.
"Saat ini pihak aparat dan intelijen masih kurang cukup mumpuni dalam hal ilmu ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan terorisme global," ucapnya.
Lukman pun menekankan , persoalan itu harus segera dicarikan solusinya agar jaringan terorisme tidak terus tumbuh subur di Indonesia.
"Jika dalam bidang itu teratasi, sangat yakin sel-sel terorisme akan mati," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News