Investasi Tesla di RI Bisa Ancam Hak Warga Dapat Udara Bersih

25 Mei 2022 13:24

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pemimpin ASEAN lainnya, dua pekan lalu mengunjungi Washington, Amerika Serikat (AS).

Hal itu untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dalam upaya meminimalisasi pengaruh China terhadap global.

Namun, publik justru menyoroti kunjungan Jokowi ke kota kecil Boca Chica di Texas.

BACA JUGA:  Elon Musk Beli Twitter, Tesla Rugi Ratusan Miliar Dolar AS

Dalam kunjungan itu, Jokowi bertemu dengan pendiri Tesla dan Space X Elon Musk di kantor pusatnya.

Jokowi tak segan-segan memuji Musk sebagai sosok yang superjenius. Musk juga tertarik dengan masa depan Indonesia yang kini berpopulasi 270 juta orang.

BACA JUGA:  Angin Segar, Tesla Berminat Investasi Mobil Listrik di Indonesia

"Kami akan melihat dari sudut pandang Tesla dan Space X untuk mencoba melakukan beberapa kemitraan di Indonesia," ujarnya.

Saat ini, Indonesia tengah menarik investasi asing untuk mendorong penggunaan kendaran listrik.

BACA JUGA:  Mitsubishi dan Nissan Keluarkan Mobil Listrik untuk Tantang Tesla

Nikel akan menjadi komponen kunci sel baterai lithium-ion yang digunakan untuk kendaraan listrik.

Namun, dengan menarik investasi tersebut, kegiatan pertambangan nikel akan melonjak yang mana akan mempengaruhi penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).

"Jika Tesla ingin berinvestasi di Indonesia, mereka harus bebas dari pembangkit listrik tenaga batu bara," kata Pius Ginting, koordinasi Asosiasi Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AAER) dalam suratnya.

Saat ini, Indonesia telah melakukan nilai tambah untuk pertambangan nikel dan mineral lainnya sehingga ekspor tak melulu hanya produk mentah.

Akan tetapi peleburan nikel Indonesia mengandalkan energi dari batu bara. Bahkan, industri nikel Indonesia tidak memenuhi standar ramah lingkungan.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Moh Taufik berharap Tesla mempertimbangkan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan pertambangan di Sulawesi.

Di lokasi itu, mayoritas produksi nikel dihasilkan dan dikembangkan.

"Aktivitas penambangan nikel melanggar hak warga untuk menghirup udara bersih dan sehat," ujarnya.

AEER dalam studinya pada 2019 menemukan PLTU yang digunakan untuk produksi nikel di kota Morowali, Sulawesi Tengah, telah menyebabkan infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada penduduk setempat.

AEER melaporkan metode pembuangan yang dilakukan pabrik nikel di Sulawesi menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan laut yang kaya di laut Indonesia dan memengaruhi keberlangsungan mata pencaharian nelayan.

"Yang kita dorong adalah kalaupun ada niat dan keinginan terkait dengan rencana investasi, karena ini berpotensi akan terealisasi, pihak Tesla tidak lagi menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara," ucapnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co