Mama dan Tuan Mulai Pembudidayaan Bambu di NTT

07 Juni 2022 20:50

GenPI.co - Pembudidayaan bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai pembibitan hingga penanaman dilakukan mama-mama.

Mengenai maksud dari mama-mama, Business Finance Analyst Yayasan Bambu Lestari Ade Yulianti menjelaskan sebutan itu identik dengan panggilan ibu di NTT.

Dalam pengertian pembudidayaan, mereka biasa dipanggil mama-mama bambu.

BACA JUGA:  Giring Blak-blakan Pengin Jadi Gubernur DKI, Tunggu Mainnya

"Mama-mama bambu merupakan ibu-ibu yang membibitkan bambu untuk siap ditanam di area permanen," ucap dia kepada GenPI.co di Indonesia Climate Change Expo & Forum 2022, Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (6/6).

Ade menyebut mama-mama bambu memang hanya berfokus pada pembudidayaan saja.

BACA JUGA:  Partai Gerindra Beber Aib M Taufik, Pantas Dipecat

Sementara itu, dia menyatakan mama-mama bambu NTT yang sudah terdaftar Yayasan Bambu Lestari ada sekitar 350 orang pada tahun lalu.

"Pada tahun ini jumlahnya pasti akan bertambah," ungkapnya.

BACA JUGA:  Produk Bambu Indonesia Siap Rambah Pasar Internasional

Selain mama-mama bambu, ada juga sebutan tuan bambu di NTT.

Ade menerangkan tuan bambu merupakan sebutan bagi bapak-bapak di NTT yang turut andil dalam pembudidayaan.

"Tuan bambu itu yang memiliki bambu dan hasil penjualannya juga akan mengalir kepada mereka," terangnya.

Ade mengungkapkan bambu yang menjadi aset warga NTT nantinya dibeli dan diolah menjadi produk jadi, seperti sepeda dan talenan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co