Kenaikan Tiket Borobudur Merugikan UMKM, Kata Mahasiswa UGM

10 Juni 2022 08:10

GenPI.co - Kenaikan harga tiket Borobudur menjadi Rp 750 ribu menuai beragam kecaman dari kelompok mahasiswa, salah satunya mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Salah satu mahasiswi Fakultas Keperawatan UGM Susie Siswanty mengaku tak setuju jika tiket naik ke Candi Borobudur naik drastis.

"Itu terlalu memberatkan (pengunjung, red) kalau tiketnya mahal," ujar Susie kepada GenPI.co, Jumat (10/6).

BACA JUGA:  Kepada DPR, Luhut Binsar Ungkap Musabab Naiknya Tiket Borobudur

Selain itu, dirinya juga menilai rencana kenaikan harga tersebut akan berdampak kepada pedagang UMKM di kawasan tersebut.

Dia juga menilai kenaikan harga itu berpotensi membuat wisatawan domestik enggan mengunjungi salah satu dari keajaiban dunia tersebut.

BACA JUGA:  Tiket Borobudur Naik, Reza Rahadian: Mungkin Terlalu Banyak

"Nanti penjual di sana enggak dapat penghasilan. Padahal, banyak juga masyarakat Indonesia yang belum ke sana," imbuhnya.

Menurut Susie, seharusnya tiket masuk dan naik ke Candi Borobudur seharusnya dipatok murah.

Hal tersebut, merupakan upaya menarik wisatawan domestik agar bisa menikmati keindahan warisan leluhur tanah air.

"Borobudur kan ikonik, masyarakat jadi susah ingin menikmatinya, kalau bisa Rp. 50 ribu saja," ujar Susie.

Susie juga berpendapat warisan budaya Indonesia seharusnya bisa dinikmati seluruh masyarakat.

"Belum tentu orang dari luar kota pernah berkunjung ke tempat tersebut. Harusnya bisa lebih murah," ujar Susie.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hendak menaikkan tiket naik ke Candi Borobudur menjadi Rp. 750 ribu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co