GenPI.co- Data Dinas Kesehatan (Diskes) Riau mencatat pada tahun lalu ditemukan sebanyak 100 kasus stunting yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Saat ini jumlahnya bertambah 60 orang, sehingga jumlah kasus stunting sudah di posisi 160 kasus.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan zat gizi dalam waktu lama, sehingga mengakibatkan kondisi gagal tumbuh yang sering ditemukan pada anak balita khususnya usia 1-3 tahun. Selain itu, dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga memengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Baca juga:
Buka Muktamar PKB 2019, Jokowi: Tekan Angka Stunting
Konsumsi Ikan, Solusi Kabupaten Garut Tekan Angka Stunting
Menanggapi hal ini Wakil Gubernur (Wagub) Riau Edy Natar Nasution menegaskan, penanganan masalah stunting ini perlu dilaksanakan secara serius dan terpadu dengan instansi terkait ditingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
"Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan untuk mencegah terjadinya stunting ini adalah pemenuhan gizi seimbang sejak ibu hamil hingga usia 1.000 hari anak, pemenuhan asupan gizi pada anak-anak balita, pola asuh yang baik serta perilaku hidup bersih dan sehat," kata Edy, ketika menghadiri Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman, Selasa (27/8/2019) di Pekanbaru.
Pada kesempatan itu, Ia juga mengajak para emak-emak yang tergabung dalam Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Riau yang memiliki peran strategis disetiap levelnya, bisa bersinergi dengan menanggulangi dan mengurangi risiko stunting. Melalui cara sosialisasi atau imbauan kepada masyarakat dengan meningkatkan kebutuhan gizi bagi ibu-ibu hamil dan asupan gizi bagi anak-anak balita.
"Hal lain yang perlu menjadi perhatian kita dalam pelaksanaan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) adalah dalam penanganan masalah stunting yang terdapat di Provinsi Riau," pungkas Edy Natar.
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News