GenPI.co - Majelis Umum PBB menetapkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) pada 5-6 Juni 1972 dengan tema 'Only One Earth'.
Setelah 50 tahun kemudian, Hari Lingkungan Hidup Sedunia kembali diperingati dengan tema yang sama 'Only One Earth', dengan fokus 'Living Sustainably in Harmony with Nature'.
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan ada tiga isu utama dalam pertemuan para menteri lingkungan hidup sedunia.
"Ada tiga hal besar yang kemudian menjadi isu bersama-sama, yang harus ditanggulangi setelah 50 tahun lingkungan hidup melembaga dan mendunia," kata Vivien dalam sambutan melalui video singkat dari Swiss di Jakarta, Selasa (14/6).
Berikut tiga isu utama yang dibahas dalam pertemuan lebih dari 100 menteri lingkungan hidup sedunia di Stockholm, Swedia.
1. Perubahan iklim. Isu tersebut kian meningkat dan kemudian banyak sektor yang berpartisipasi dan berkontribusi mencari solusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
2. Keanekaragaman hayati. Hal ini menjadi pembahasan karena banyaknya aktivitas masyarakat yang sangat berpotensi menghilangkan keanekaragaman.
3. Sirkular ekonomi. Ini merupakan salah satu cara bagaimana tiap-tiap negara bisa mengurangi beban lingkungan berbasis sirkular ekonomi.
Berdasarkan ketiga isu tersebut, Vivien mengatakan perubahan pola pikir masyarakat harus dilakukan dengan memandang sampah bukan sesuatu yang kotor dan harus dibuang, melainkan bisa menjadi daya guna.
"Pengelolaan sampah sekarang bukan hanya kumpul, angkut, dan buang, melainkan bagaimana sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News