GenPI.co - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak tidak berpengaruh terhadap penjualan sapi di Jakarta.
Salah seorang penjual hewan kurban, Nurul menuturkan penjualan sapi cenderung standar dan tak mengalami penurunan.
Dia mengatakan ramainya pemberitaan soal penyakit PMK tak terlalu berpengaruh terhadap penjualan sapi kurban.
"Virus itu dianggap dan enggak dianggap, deh. Kenyataannya alhamdulillah dagangan saya sehat," ucap Nurul saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jumat (8/8).
Sebagai penjual hewan kurban, Nurul mengaku selalu mendapat arahan dari Dinas Kesehatan setempat.
Arahan itu, kata Nurul, selalu ada jelang Iduladha.
"Jadi, enggak karena muncul PMK baru sosialisasi ada. Dari tahun ke tahun selalu ada," tuturnya.
Menurut dia, angka penjualannya pada tahun ini tak berubah dibanding tahun lalu.
"Normal. Enggak ada ada gangguan atau efek samping," ucap dia.
Nurul mengatakan karena umat Islam yang mampu harus berkurban, maka mereka tentu akan membeli hewan kurban.
"Harga di sini standar aja. Ada yang Rp 21 juta sampai Rp 50 juta," tegasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News