GenPI.co - Sejumlah pegawai honorer siluman dan tidur ikut masuk dalam pendataan tenaga non-ASN yang dilakukan pemerintah.
Mereka disebut siluman dan tidur karena bukan merupakan pegawai honorer aktif serta hanya memiliki nomor tes 2013.
Pengurus Pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Eko Mardiono mengatakan pihaknya risau dengan hal itu, karena jumlah mereka akan membengkak.
Eko memaparkan saat seleksi CPNS 2013, hanya honorer K2 yang memiliki nomor tes.
Namun, anehnya saat pengumuman muncul peserta bodong yang lulus.
"Ini yang kami khawatirkan, karena memiliki nomor tes CPNS 2013, honorer bodong ini akan didata Badan Kepegawaian Daerah (BKD)," kata Eko, dilansir dari JPNN.com, Kamis (11/8).
Senada, Pembina Honorer K2 Tenaga Administrasi Nur Baitih mengungkapkan sejak pendataan honorer dilakukan pemerintah, banyak K2 gelisah.
Pasalnya, banyak muncul honorer tidur alias tidak bekerja lagi, tetapi meminta didata. Menurut Nur, kondisi tersebut sangat membahayakan.
“Nah, ini harus diantisipasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga. Bisa saja ada permainan di daerah," cetusnya.
Nur mengimbau BKD harus cermat dengan isi aturan SE MenPAN-RB tentang Pendataan Tenaga Non-ASN di instansi pusat dan daerah.
Tidak menutup mata juga, tambah Nur, kalau di daerah biasanya sistem kekeluargaannya kencang. Hal itu bisa menyebabkan BKD asal memasukan keluarganya saja.
"Kasihan teman-teman yang mengabdi lama malah tidak terdata. Ini harus ditegaskan sekali lagi, jangan ada data honorer siluman," tegasnya.
Meskipun begitu, Nur mengungkapkan pendataan tenaga non-ASN disambut antusias.
Para pegawai non-ASN pun sangat berharap bisa didata BKD dan kemudian masuk pendataan honorer di aplikasi BKN.
Menurut Nur, kesempatan itu hanya berlaku satu kali. Sebab, seusai tes honorer K2 pada 2014, data yang tersisa selalu tidak jelas.
"Harapan kami dengan pendataan ini tentunya bisa menjadi pintu awal masuk bisa jadi ASN," ucapnya. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News