GenPI.co - Istilah non-biner menjadi perbincangan di media sosial setelah video mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar alias Unhas yang diusir setelah mengakui identitas tersebut.
Lalu, apa itu non-biner?
Non-biner adalah istilah identitas gender di mana orang yang mengakuinya tak merasa cocok ada dalam kategori perempuan atau laki-laki.
Istilah itu merupakan spektrum identitas gender yang tak secara eksklusif maskulin atau feminin teridentifikasi dan berada di luar gender biner, seperti dilansir dari Transequality.org, Minggu (21/8).
Beberapa orang tak mengidentifikasikan dirinya dengan jenis kelamin apa pun, sehingga menyebut diri mereka non-biner.
Beberapa masyarakat cenderung hanya mengenal dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.
Gagasan bahwa hanya ada dua jenis kelamin kadang-kadang disebut "biner gender". Sebab, biner berarti "memiliki dua bagian" (laki-laki dan perempuan).
Oleh karena itu, "non-biner" adalah salah satu istilah yang digunakan orang untuk menggambarkan jenis kelamin yang tidak termasuk dalam salah satu dari dua kategori ini, laki-laki atau perempuan.
Non-biner juga masuk dalam ragam identitas gender, sehingga tak bisa digunakan dalam klasifikasi jenis kelamis secara biologis.
Identitas gender sendiri bisa terbentuk dalam nilai-nilai di dalam masyarakat atau pengaruh pola pikir manusia.
Seperti diketahui, video mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar alias Unhas yang diusir setelah mengaku non-biner viral di media sosial Twitter.
Dalam video itu telihat sang mahasiswa dipanggil oleh salah satu dosen dan Wakil Dekan 3 Fakultas Hukum Unhas Makassar menanyai mahasiswa itu tentang identitas seksual.
Namun, NA memahami jika yang ditanyakan adalah soal preferensi identitas gender dan ia menjawab non biner.
Kemudian, Wakil Dekan 3 Fakultas Hukum Unhas Muhammad Hasrul mengusir mahasiswa itu dan menyatakan jika identitas gender hanya dua, yakni laki-laki dan perempuan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News