Kecam Pernyataan Suharso Soal Amplop Kiai, Santri Demo di Depan DPP PPP

23 Agustus 2022 09:40

GenPI.co - Massa aksi Solidaritas Santri Menggugat (SSM) melaksanakan aksi unjuk rasa terkait pernyataan Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa soal amplop kiai beberapa waktu lalu.

Aksi massa berlangsung di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2022) siang.

Dalam aksi yang dihadiri puluhan pemuda itu, mereka membawa poster bertuliskan “Walaupun Statment Saya Ngawur, Saya Ini Tetap Menteri Loh”.

BACA JUGA:  Teriakan Massa Aksi Menggema, Suharso Monoarfa Diminta Mundur

Solidaritas Santri Menggugat menilai, ucapan Suharso saat pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas di KPK itu melukai hati santri dan kyai.

"Kata-kata 'sowan ke kyai wajib memberi amplop' itu sangat tidak pantas. Realitasnya di lapangan tak seperti itu," ujar koordinator aksi demo santri, Angga.

BACA JUGA:  PPP Berpotensi Kehilangan Suara Akibat Suharso Monoarfa

Dengan nada lantang, Angga menyebut ucapan Suharso bisa mengasumsikan bahwa sowan ke kyai yang diberikan amplop itu merupakan bagian dari korupsi.

Selain itu, citra Kyai sebagai guru dan pemuka agama juga jadi jelek.

BACA JUGA:  Polemik Suharso Monoarfa, Massa FKPP Demo di Depan Gedung PPP

"Tak menutup kemungkinan asumsi itu lahir karena Suharso menyampaikannya di forum anti korupsi," kata Angga.

Angga mengeklaim, selama menjadi santri, dia tak pernah melihat ada kyai yang minta dikasih amplop ketika dikunjungi murid atau tamu lainnya.

Menurutnya, semua dijalankan dengan ikhlas.

"Makanya, statment Suharso itu sangat tak pantas diucapkan," cetus dia.

Angga juga menilai Suharso sudah merendahkan citra dan menghina kyai.

Hal itu, kata Angga, tak pantas dilakukan oleh ketua partai Islam. Sebab, pernyataan itu sangat merendahkan citra PPP sebagai partai Islam.

Lebih lanjut, Angga pun memberi ultimatum selama tiga hari kepada Suharso untuk meminta maaf secara terbuka.

"Kami juga mendesak Suharso mundur dari ketua umum PPP, karena seperti tak memiliki sopan santun dalam berucap," tutup Angga.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co