GenPI.co - Sektor pariwisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) Indonesia diyakini dapat melaju cepat. Pasalnya Indonesia secara sukses mampu menggelar berbagai kegiatan Internasional.
Hal itu dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Rakornaspar) III 2019, Selasa (10/9).
Baca juga:
Hotel Terbatas, Wisatawan Sail Nias Nginap di Rusunawa
Cyrodrakon Boreas, Reptil Terbang Terbesar yang Baru Ditemukan
Ia menjelaskan, pariwisata adalah harapan untuk perekonomian Indonesia naik kelas menjadi kategori negara maju pada 2045. Fokus 5 tahun ke depan adalah memperkuat devisa melalui pariwisata, bukan hanya jumlah wisatawannya. Salah satu yang memiliki potensi baik adalah MICE.
“Wisata MICE harus digenjot karena sekalipun rentang tinggal mereka singkat tapi para turis MICE ini big spender,” katanya dalam acara yang digelar di Swissotel PIK Avenue, Jakarta itu .
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan bahwa pariwisata ditargetkan dapat menyumbang devisa 28 miliar dolar AS pada 2024. Nilai ini setara dengan 26 juta kunjungan wisman dan memberikan kontribusi PDB mencapai 5,5 persen.
“Untuk wisnus targetnya mencapai 350-400 juta orang, serta mempekerjakan 15 juta orang pekerja dan meningkatkan peringkat Travel and Tourism ke posisi 29 sampai 34,” kata Bambang.
Didorongnya pariwisata menjadi penyuplai perekonomian juga bukan tanpa sebab. Saat ini persaingan ekonomi global sangat berat. Komoditas ekspor saat ini tidak bisa diandalkan untuk jadi penghasil devisa. Maka dari itu, sektor pariwisata saat ini menjadi harapan besar.
“Salah satu item transaksi berjalan yang ada saat ini adalah travel. Selisih antara berapa pengeluaran wisatawan asing di Indonesia yang menjadi devisa dan berapa wisatawan Indonesia yang mengeluarkan. Alhamdulillah masih surplus. tapi surplusnya menipis,” katanya.
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News