GenPI.co - Banyak kalangan, terutama wanita sering dicap memiliki muka jutek atau judes. Mereka lebih menunjukkan ekspresi yang datar, tampak bosan, atau pemarah sehingga sering dianggap tidak ramah.
Sebuah studi berjudul Throwing Shade: The Science of Resting Bitch Face (2015) menjelaskan bahwa fenomena muka jutek atau resting bitch face merupakan hal yang nyata.
Penelitian ini dilakukan Abbe Macbeth dan Jason Rogers dari Noldus Information Technology, yaitu sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak bernama FaceReader.
Perangkat lunak ini dapat membaca ekspresi manusia. Dalam studi ini, para peneliti berusaha untuk menganalisis wajah para selebritas Hollywood, Amerika Serikat.
Alat tersebut bekerja dengan memetakan dan menganalisis lebih dari 500 titik pada wajah.
Hal ini berfungsi sebagai acuan dari delapan emosi dasar manusia, yang terdiri dari senang (joy), sedih (sadness), marah (anger), takut (fear), terkejut (surprise), jijik (disgust), netral (neutral), dan malu (shame).
Hasilnya, peneliti menemukan rata-rata ekspresi wajah manusia terdiri dari 97% ekspresi wajah netral dan 3% sisanya menunjukkan emosi kecil, seperti sedih, senang, atau marah.
Namun, orang yang berwajah jutek tingkat emosinya naik hingga 6% atau dua kali lipat. Melalui hasil pemindaian foto, sebagian besar emosi yang diekspresikan orang dengan muka judes ialah ekspresi menghina atau meremehkan.
Emosi ini bisa dilihat dari isyarat kecil, seperti menyipitkan mata atau menarik salah satu sudut bibir. Ini sendiri diartikan sebagai perasaan bahwa ada sesuatu yang patut dicemooh.
Pada akhirnya, bentuk wajah berperan besar dalam membentuk kesan jutek pada seseorang.
Jadi tak heran bila banyak orang yang dicap jutek punya ciri khas mata sipit atau sayu, sudut bibir yang melengkung ke bawah, atau posisi alis agak turun ke arah dalam hidung. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News