Potensi pariwisata di pelosok pedesaan harus mampu digali agar mampu menggerakkan semangat kaum muda desa.
Geliat pariwisata pinggiran ini yang akan menjadi pemicu ekonomi masyarakat setempat. Mulai penyediaan makanan, oleh-oleh, hingga parkir kendaraan.
“Kami mendorong masyarakat desa untuk memahami potensi daerahnya, banyak di pedesaan yang menarik dan layak dijadikan wisata,” kata Haris Suparto Tome, Kepala Dinas Pemuda Keolahragaan Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Senin (27/8).
Momen Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) yang akan digelar pada 21-25 September ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan eksplorasi wisata di desa-desa. Eksplorasi ini diwujudkan dengan menggelar sepeda santai Taula’a-Biluhu yang menyusuri bukit-bukit eksotik di pesisir selatan yang menghadap Teluk Tomini.
Di sepanjang jalur ini, pemandangan khas pantai Gorontalo yang belum pernah dieksplorasi. Pesisir yang eksotik belum tersentuh wisata massal. Selain laut yang memesona, kawasan daratnya pun menyajikan pemandangan perbukitan karang yang indah.
“Pariwisata akan mendorong terbukanya daerah, dan menggerakkan ekonomi masyarakatnya,” jelas Haris Tome.
Pada FPDL ini juga akan digelar kegiatan adventure di hutan pinus Dulamayo. Ini juga destinasi baru yang sedang digandrungi kaum muda. Hutan pinus yang berudara sejuk ini adalah peninggalan masa kolonial yang masih terjaga.
Bauran etnis akan disuguhkan pada arak-arakan karnaval di sisi barat Danau Limboto. Ribuan peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Gorontalo akan menampilkan tradisinya. Sejumlah kegiatan lain yang menarik juga akan menyemarakkan FPDL ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News