Studi Baru Membuktikan Anjing Bisa Mendeteksi Stres pada Manusia

30 September 2022 04:20

GenPI.co - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti Queen's University Belfast menunjukkan anjing dapat mendeteksi stres pada manusia dari keringat dan napas mereka.

Dipublikasikan di PLOS ONE, penelitian dilakukan oleh Clara Wilson (peneliti PhD) dan Kerry Campbell (mahasiswa MSc) di School of Psychology. 

Penelitian ini melibatkan empat anjing dari Belfast - Treo, Fingal, Soot dan Winnie - dan 36 orang.

BACA JUGA:  Penelitian: Minum Kopi 2 Cangkir Sehari Bisa Memperpanjang Umur

Peneliti mengumpulkan sampel keringat dan napas dari peserta sebelum dan sesudah mereka mengerjakan soal matematika yang sulit. 

Ke-36 orang itu melaporkan sendiri tingkat stres sebelum dan sesudah tugas dan peneliti hanya menggunakan sampel di mana tekanan darah dan detak jantung orang tersebut meningkat.

BACA JUGA:  Tak Cuma Tulang, Makanan Ini Juga Tak Boleh Dikasih ke Kucing dan Anjing

Anjing-anjing itu diajari cara mencari barisan aroma dan memperingatkan peneliti tentang sampel yang benar. 

Sampel stres dan santai kemudian diperkenalkan tetapi pada tahap ini, para peneliti tidak tahu apakah ada perbedaan bau yang bisa dideteksi anjing.

BACA JUGA:  Ada Gym Khusus Buat Anjing Supaya Terlindung dari Panas

Dalam setiap sesi tes, setiap anjing diberi sampel satu orang yang relaks dan stres, yang diambil hanya dengan selang waktu empat menit.

Semua anjing dapat dengan benar memperingatkan para peneliti tentang sampel stres setiap orang.

Clara Wilson, salah satu peneliti menyebut bahwa temuan tersebut membuktikan bahwa manusia menghasilkan bau yang berbeda melalui keringat dan napas ketika kita stres.

“Anjing dapat membedakan ini dari bau kita saat santai - bahkan jika itu adalah seseorang yang tidak mereka kenal,” katanya. 

Dia menambahkan bahwa penelitian menyoroti bahwa anjing tidak membutuhkan isyarat visual atau audio untuk menangkap stres manusia. 

Ini adalah studi pertama dari jenisnya dan memberikan bukti bahwa anjing dapat mencium bau stres dari napas dan keringat saja, yang dapat berguna saat melatih anjing penolong dan anjing terapi.

"Ini juga membantu untuk menjelaskan lebih banyak tentang hubungan manusia-anjing dan menambah pemahaman kita tentang bagaimana anjing dapat menafsirkan dan berinteraksi dengan keadaan psikologis manusia," imbuh dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co