GenPI.co - Demonstrasi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI Kerakyatan) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (30/9), diwarnai aksi dorong-dorongan dengan puluhan polisi yang mengakibatkan kedua pihak terluka.
Berdasarkan pantauan GenPI.co di lokasi, kejadian bermula saat massa mencoba membuka ruang yang dibatasi barikade kepolisian sekitar pukul 17.20 WIB.
Adapun aparat membuat barikade agar jalan tetap bisa dilalui kendaraan.
"Polisi, kami meminta agar mundur dua langkah ke belakang. Jangan membatasi kami," ucap orator di atas mobil komando.
Mereka kemudian saling mendorong dan situasi menjadi makin memanas.
Sejumlah kepolisian tampak mendorong dengan kencang dan seorang mahasiswa mengeklaim hidungnya berdarah karena tindakan tersebut.
"Media mana media. Lihat, teman kami berdarah karena tindakan kepolisian," ucap orator di atas mobil komando.
Seketika pria yang terluka itu langsung membersihkan hidungnya yang berdarah dengan tisu.
Teman-temannya yang melihat kejadian itu langsung mencari petugas tersebut.
"Woi, mana tadi yang sudah bikin teman gue berdarah," ujar mahasiswa lain.
Mereka kemudian langsung adu mulut dengan kepolisian dan akhirnya pria yang hidungnya berdarah langsung ditangani pihak medis dari mahasiswa.
Di sisi lain, dahi seorang polisi tampak mengeluarkan darah seusai aksi dorong-dorongan tersebut.
Petugas lain mengeklaim temannya berdarah karena tindakan mahasiswa.
Seperti diketahui, aksi demonstrasi kali ini bertajuk Puncak Pengkhianatan Rezim.
Mereka membawa 6 tuntutan, di antaranya mendesak pemerintah menuntaskan pelanggaran HAM lama yang tak kunjung kelar dan harga BBM.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News