Terowongan di Kulon Progo Viral, Jadi yang Terpanjang di Indonesia

27 Oktober 2022 15:57

GenPI.co - Sudah menjadi rahasia umum bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap fokus terhadap sektor infrastruktur di Tanah Air.

Pasalnya, ayah dari Kaesang Pangarep itu ingin meningkatkan konektivitas sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Tak hanya itu saja, Jokowi dalam beberapa kesempatakan juga kerap menekankan bahwa program pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat.

BACA JUGA:  Kontroversi Narasi Jokowi Soal Capres Golkar, Pengamat: Tak Seharusnya Disebut

Sejuh ini, infrastruktur yang telah dibangun pada era kepemimpinan Jokowi mendapat pujian dan apresiasi dari warganet.

Salah satunya datang dari akun tiktok @tony2888 yang memposting sebuah video singkat underpass atau terowongan terpanjang di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

BACA JUGA:  Calon Petarung UFC Jeka Saragih Ingin Bertemu Jokowi, Ini Alasannya

“Otw Jakarta lewat terowongan terpanjang, tembus Yogyakarta - Jatim, Jokowi 3 periode titik,” katanya dalam video tersebut dalam rilis yang diterima GenPI.co, Kamis, (27/10).

Postingan tersebut pun viral dan menuai respons positif dari berbagai masyarakat Tanah Air. Tidak sedikit di antara mereka yang memberikan sanjungan kepada Jokowi.

BACA JUGA:  DPR Puji Manuver Kilat Jokowi Atasi Kasus Pasien Gagal Ginjal Anak

Diketahui, Terowongan tersebut berada di bawah area terminal Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Tercatat sebagai terpanjang di Indonesia, yakni sepanjang 1.406 meter (1,4 km) menghubungkan Desa Glagah dan Desa Paliyan, Temon, Kulon Progo.

Underpass ini juga memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.

Terowongan YIA ini dibangun hanya dalam waktu yang cepat, sekitar satu tahun yaitu November 2018 hingga Desember 2019.

Sejak 24 Januari 2020, jalan bawah tanah itu telah mulai memasuki tahap uji coba. Terowongan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 31 Januari 2020.

Terowongan ini juga menjadi obyek rekreasi warga setempat. Di sepanjang underpass itu ada banyak relief penari angguk, tari tradisional khas Kulon Progo.

Relief itu seperti bergerak menari. Karena setiap relief berbeda posisi tangan, kepala dan kaki. Seolah menjadi gambar yang bergerak. Selain itu juga ada suara imbauan untuk hati-hati dengan bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris.

Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulon Progo memotong jalan Pansela yang lama.

Pembangunan ini menelan biaya sebesar Rp293 miliar. Adapun, sumber dana untuk pembangunan proyek itu berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co