Prabowo Subianto Beri Peringatan di Indonesia, Semua Warga Dimohon Waspadalah!

28 Oktober 2022 07:10

GenPI.co - Masyarakat Indonesia diminta untuk waspada terkait kemungkinan terjadinya krisis global pada 2023.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

"Kami sudah harus waspada. Semua pihak dari banyak negara memperkirakan tahun yang akan datang adalah tahun yang berat. Saya sudah ingatkan, kami tidak boleh lengah, dalam arti dulu kan ada pendapat bahwa sekian puluh tahun tidak akan ada ancaman perang, ternyata perang di Ukraina memberikan dampak global," tegas Prabowo.

BACA JUGA:  Pengamat Ungkap Tanda-tanda Prabowo Subianto Bakal Nyapres

Ditambah lagi perang antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan harga BBM naik, energi naik, sehingga mengakibatkan harga pangan juga naik.

"Belum lagi Ukraina dan Rusia penghasil gandum terbesar di dunia. Kalau tidak salah Rusia dan Ukraina itu menghasilkan 20 hingga 30 persen gandum dunia. Kalau 25-30 persen ini tidak tersedia di pasar dunia, harga pasti naik. Itu sederhana saja," ungkapnya.

BACA JUGA:  Pengamat Sebut Peluang Duet Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 Tipis

Kemudian Rusia yang merupakan negara penghasil energi, gas dan minyak bumi terbesar seolah dikucilkan sehingga harga BBM naik.

Rusia juga salah satu negara penghasil potas terbesar di dunia. Potas ini salah satu bahan baku untuk membuat pupuk.

BACA JUGA:  Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Disusul Anies dan Ganjar

"Ini bisa mendorong harga pupuk naik. Jadi, ini harus kita waspadai. Ini yang masalah energi krisis. Tentunya, untuk hadapi krisis kita harus antisipasi. Jadi, tentunya setiap negara meningkatkan kewaspadaannya," jelas Prabowo.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin terjadi pada 2023 sebagai imbas dari krisis global.

"Intinya, tahun depan juga pemerintah sudah siapkan skenario-skenario," beber Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Moeldoko menambahkan langkah-langkah pemerintah tidak berubah untuk menghadapi krisis pada 2023.

Sebagaimana sering dikatakan Presiden Joko Widodo, bangsa Indonesia boleh optimistis, namun tetap harus waspada.

"Maknanya apa? Bahwa dalam situasi krisis saat ini, Presiden tetap konsentrasi pada pembangunan yang on the track, tetap fokus, tetap dalam RPJMN yang sudah ditetapkan; tetapi dalam praktiknya tetap ada ruang dinamis," imbuhnya.​​​​​​​

Moeldoko juga meminta masyarakat tidak khawatir dengan tekanan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Dia mencontohkan saat mengatasi pandemi covid-19, pemerintah melakukan beberapa refocusing anggaran.

Maka apabila pada 2023 peperangan masih berlangsung dan harga minyak kembali naik, Indonesia sudah memiliki kesiapan menghadapi itu.

Adapun, sejauh ini pandemi covid-19 dan krisis geopolitik telah membawa tiga ancaman besar, di antaranya krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan global.

Dia menuturkan langkah-langkah pemerintah sudah sangat jitu dalam menghindari ketiga krisis itu.

"Tekanan pandemi covid-19 terhadap perekonomian kita dalam dua tahun terakhir, jika ditotalkan, lebih dari Rp 1.000 triliun dianggarkan untuk itu. Nilainya sama dengan membangun dua ibu kota negara, tetapi kami siap dengan kebijakan refocusing anggaran," tandasnya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co