Rumah Sakit di Jabar Dikerahkan Tangani Korban Luka Berat Gempa Cianjur

23 November 2022 22:30

GenPI.co - Keterbatasan ruang rawat dan operasi di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, dengan besarnya jumlah korban luka-luka membuat banyak pasien harus dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi mengatakan fokus penanganan korban bencana saat ini diberikan kepada korban luka berat dan luka ringan agar tidak terjadi perburukan dan mengancam jiwa.

Hingga Rabu (23/11/2022), jumlah korban luka berat mencapai 574 orang dan luka ringan sebanyak 1.811 orang.

BACA JUGA:  BMKG Keluarkan Kabar Terbaru soal Gempa Susulan Cianjur, Tolong Perhatikan!

Seluruh korban yang dirawat inap kini tersebar di sejumlah rumah sakit di Jabar, di antaranya Bogor, Sukabumi, Cimahi, dan Bandung.

Sementara itu, data meninggal dunia tercatat sebanyak 268 orang. Dari jumlah tersebut 174 orang sudah teridentifikasi.

BACA JUGA:  Paket Rp10 Bebas Telepon dan SMS dari Telkomsel untuk Warga Terdampak Gempa Cianjur

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzi menambahkan, sekitar 140 orang pasien telah dikirim ke rumah sakit di luar wilayah Cianjur terutama pasien yang memerlukan tindakan operasi sesegera mungkin.

"Kendala di sini adalah kurangnya ruang operasi, terutama ortopedi. Kami juga memerlukan tenaga ahli dan peralatan ortopedi agar operasi bisa dilaksanakan sebanyak mungkin dan secepatnya," ujar Irvan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Gempa Cianjur: Korban Bangunan

Yanyan Rusyandi dari RSUD R. Syamsudin Sukabumi menyebut telah menerima pasien sebanyak 74 orang di mana sebagian besar memerlukan tindakan operasi segera.

"Ada 12 orang sudah operasi, hari ini 9 orang sedang menjalani operasi," jelasnya.

Di Bandung, RSHS juga sudah menerima rujukan korban gempa Cianjur sebanyak 85 orang. Plt Dirut RSHS Ahmad Supriyatna mengatakan sudah 25 pasien yang selesai menjalani operasi.

RSHS juga menyiapkan ruangan khusus yang akan menampung korban bencana Cianjur karena dianggap sudah menjadi Kejadian Luar Biasa atau KLB.

"Kami berjaga 24 jam," kata Ahmad Supriyatna.

Selain menerima pasien dari Cianjur, seluruh rumah sakit juga mengirimkan tim langsung ke lokasi bencana.

Dengan menggunakan ambulans, tim akan bergerak cepat melakukan assessment ,  apakah pasien harus dibawa ke ruang operasi atau cukup ditangani di lokasi.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang langsung turun tangan membantu korban bencana gempa Cianjur.

Terkait pembiayaan, ia menegaskan jika seluruh biaya korban bencana akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jabar.

Dia juga berharap tidak ada pungutan yang dilakukan kepada korban bencana, seperti biaya ambulans dan lainnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co