Dipimpin Darmawan Prasodjo, PLN Bertransformasi demi Menghadapi Transisi Energi

31 Desember 2022 13:20

GenPI.co - Memimpin perusahaan energi di tengah tantangan perubahan iklim, bukanlah hal yang mudah.

Namun di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama, PLN bertransformasi menjadi perusahaan yang hijau dan adaptif menjawab tantangan perubahan zaman.

Dengan kepemimpinannya yang kuat, PLN melakukan transformasi demi menghadapi transisi energi.

BACA JUGA:  Tutup Tahun, PLN Rampungkan 18 Proyek Ketenagalistrikan di Jawa Bagian Tengah

Darmawan dinilai berhasil mengubah cara pandang proses bisnis yang tadinya statis dan backward looking diubah menjadi dinamis dan forward looking.

Proses bisnis yang dulunya manual, kini didigitalisasi secara end to end. PLN melakukan digitalisasi dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi sebagai bagian dalam mendukung transisi energi.

BACA JUGA:  PLN UID Jabar Siaga Penuh Jaga Pasokan Listrik Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru

"PLN sudah merombak tata kelola kelistrikan dengan digitalisasi end to end. Dari pasokan energi, pembangkitan, transmisi, distribusi sampai ke rumah-rumah pelanggan sudah dikelola secara terintegrasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/12/2022).

Dari sisi energi, dengan kepemimpinan dan navigasi yang kokoh, Darmawan gencar menerapkan berbagai program untuk mengimplementasikan peta jalan NZE 2060.

BACA JUGA:  PLN Pastikan Pasokan Listrik dalam Kondisi Aman Jelang Tahun Baru

Upaya Deklarasi NZE 2060 juga berhasil dibawa PLN dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP) 26 pada tahun 2021 di Glasgow, Skotlandia dan COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir.

"PLN memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasi dukungan berbagai pihak. Baik entitas bisnis, lembaga pendanaan, yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE 2060," tutur Darmawan.

Selain itu, Darmawan juga memulai tata kelola baru limbah pembangkit dengan pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dari PLTU.

Potensi FABA dari seluruh PLTU PLN di Indonesia, sangat besar sehingga selain mengurangi emisi, pemanfaatan FABA akan memunculkan berbagai usaha baru dan penyerapan tenaga kerja di masyarakat.

Menurunkan emisi gas rumah kaca, mendorong pemanfaatan limbah, dan menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berbasis kerakyatan.

"FABA yang sebelumnya tak dimanfaatkan kini digunakan membangun jalan, jembatan, tempat ibadah, dan berbagai infrastruktur desa lainnya," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co