GenPI.co - Tahun Baru 2023 sudah di depan mata. Para lulusan S1 yang beraktivitas dan bekerja di Jakarta kini memiliki lebih banyak pilihan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
Universitas Al-Azhar Indonesia resmi membuka Program Magister Ilmu Komunikasi pada Senin, 28 Maret 2022.
Dengan kampus yang berlokasi di tengah Kota Jakarta, kehadiran program magister ini diharapkan menarik minat para karyawan yang ingin meningkatkan kompetensinya di bidang ilmu komunikasi.
Program Magister Ilmu Komunikasi UAI menawarkan peminatan corporate communication serta marketing communication.
Kedua peminatan ini ditawarkan seiring makin strategisnya dua bidang keilmuan tersebut baik di perusahaan besar maupun di perusahaan rintisan atau start up.
“Harapannya, lulusan Magister Ilmu Komunikasi UAI memiliki kompetensi yang selaras dengan tuntutan industri dan dunia kerja yang makin rumit dan kompetitif,” ujar Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UAI Manik Sunuantari.
Nantinya para mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi hanya menjalani kuliah pada Jumat sore dan Sabtu.
Jumat dan Sabtu dipilih demi memudahkan para mahasiswa yang sebagian berstatus sebagai karyawan.
“Kerja-kerja rutin sepanjang Senin hingga Jumat tidak terganggu selama mengikuti kuliah S2 di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia. Waktu untuk istirahat atau untuk keluarga sedikit terpakai di hari Sabtu,” urai Manik Sunuantari.
Untuk program Magister Ilmu Komunikasi, biaya yang harus dibayarkan oleh mahasiswa ada sedikit perbedaan.
Untuk calon mahasiswa yang bukan berasal dari Program Studi Ilmu Komunikasi diharuskan mengikuti matrikulasi terlebih dahulu.
Manik menjelaska matrikulasi diperlukan agar para mahasiswa punya frekuensi yang sama dengan para dosen.
Hal itu diperlukan bagi mahasiswa yang pendidikan S1-nya bukan dari jurusan atau Prodi Ilmu Komunikasi.
“Untuk biaya kuliah S2 Ilmu Komunikasi UAI hanya di kisaran Rp 46 juta. Ini biaya total,” jelas Manik.
Magister Ilmu Komunikasi UAI lahir untuk merespons kebutuhan sumber daya manusia di bidang strategic corporate communications dan marketing communications.
Saat ini banyak perusahaan membutuhkan lulusan Magister Ilmu Komunikasi yang memiliki daya analitis serta kreatif seiring kompetisi di era industri 4.0.
Rektor UAI Asep Saefuddin berharap kehadiran program studi ini mendorong semangat UAI untuk terus memberikan kontribusi ilmu pengetahuan bagi para generasi muda dan kalangan profesional pendidik di Indonesia.
Pihaknya yakin ilmu komunikasi dapat memberikan layanan yang terbaik serta riset-riset dan pengabdian masyarakat yang sangat diperlukan untuk bidang komunikasi ini.
“Universitas Al Azhar-Indonesia telah memperoleh Surat Keputusan Izin Operasional Pendirian Program Magister Ilmu Komunikasi dan untuk itu diharapkan mampu menjawab kebutuhan industri,” tegas Asep.
Kehadiran Magister Ilmu Komunikasi menggenapi program jenjang kuliah S2 yang diselenggarakan oleh Universitas Al-Azhar Indonesia. Sebelumnya, UAI telah membuka Program Magister Ilmu Hukum yang telah meluluskan ratusan magister.
Peminat Program Magister Ilmu Hukum UAI berasal dari Aparat Sipil Negara (ASN), karyawan BUMN, karyawan swasta, dan juga profesional yang bekerja sebagai advokat.
Direktur Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UAI Andri Hadiansyah mengaakan momentum pergantian tahun bisa menjadi pertimbangan bagi para sarjana.
“Tahun baru, saatnya gelar baru. Tidak cukup bergelar sarjana. Kalau ada biaya kuliah S2 saja. Ini yang disebut investasi leher ke atas. Investasi yang sangat dianjurkan oleh para motivator. Untuk S2, ada dua pilihan program studi, bisa pilih Ilmu Komunikasi atau Ilmu Hukum,” jelas Andri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News