Memberi Edukasi, Depok Smart Society Didukung Tim Pengmas SIL UI

03 Januari 2023 03:20

GenPI.co - Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) mendukung Depok Smart Society karena dianggap memberikan edukasi.

Konsep Depok Smart City hadir dalam penyelenggaraan kegiatan edukasi lingkungan bagi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hidayah, Kelurahan Cinangka, Kota Depok yang diinisiasi oleh Tim Pengmas SIL UI.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (5/11/2022) itu adalah salah satu bagian dari Program Pengabdian Masyarakat dan dihadiri oleh 100 siswa-siswi MTs Al-Hidayah.

BACA JUGA:  Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Minta Maaf Kasus Penganiayaan Sopir Truk

Dari rilis yang diterima GenPI.co, Selasa (3/1), data BPS 2022 menjabarkan Depok adalah salah satu kota satelit ibu kota Jakarta dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi ketiga di Jawa Barat, yaitu sebesar 81,37 persen (Badan Pusat Statistik, 2022).

Nilai indeks tersebut merepresentasikan angka harapan hidup, standar hidup, tingkat pendidikan, dan kemampuan baca-tulis.

BACA JUGA:  Kerukunan Umat Beragama di Kota Depok Diperkuat

Kondisi masyarakat Kota Depok yang cukup sejahtera tersebut juga dibuktikan dengan minimnya tingkat kemiskinan di kota satelit tersebut, yaitu sebesar 2,58 persen pada 2021.

Berdasarkan nilai tersebut, Kota Depok menempati peringkat ketiga sebagi kota terendah tingkat kemiskinannya setelah Kota Sawahlunto dan Tangerang.

BACA JUGA:  Warga Depok Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden 2024

Oleh karena itu, Kota Depok juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 kota di Indonesia yang ditargetkan untuk menjadi smart city oleh pemerintah pusat.

Pencapaian konsep tersebut sangat bergantung pada kondisi masyarakatnya. Artinya, untuk mencapai smart city membutuhkan smart society (masyarakat cerdas).

Pada konteks ini, smart society dapat dimaknai sebagai masyarakat yang memiliki pengatahuan dan kepekaan yang tinggi untuk mengelola lingkungannya secara efisien, berkelanjutan, dan holistik.

Hal ini dibentuk dari mentalitas sadar lingkungan, yaitu kemampuan alam pikiran dan jiwa untuk menanggapi lingkungan.

Pembentuk mentalitas sadar lingkungan sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah peningkatan kesadaran, kemandirian, dan kreatifitas generasi muda dalam dunia pendidikan, baik formal maupun informal.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Rissalwan Habdy Lubis selaku Wakil Ketua 2 dari Indonesian Environmental Scientist Association (IESA); Bellanti Nur Elizandri, selaku koordinator Pengmas SIL UI yang juga alumni Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia; serta Mulayadi selaku Wakil Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Al- Hidayah.

Dalam sambutannya, Dr. Rissalwan menyampaikan harapan agar kegiatan tersebut dapat berlangsung dua arah.

“Artinya, seluruh peserta diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam menerima rangkaian materi yang diberikan. Tujuannya untuk menumbuhkan semangat keilmuan pada siswa/i,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima GenPI.co, Selasa (3/1).

Acara pembukaan tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi edukasi yang dibagi ke dalam lima tema, yaitu Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), Pengelolaan Sampah (Magot untuk Pengelolaan Sampah dan Shadaqoh Sampah), Pengelolaan Air (Pengelolaan Air Limbah Rumah dan Pemanfaatan Air Hujan melalui Teknologi SPAH), serta Pangan Bergizi.

Koordinator Pengmas SIL UI Bellanti Nur Elizandri mengatakan bahwa kegiatan tersebut berfokus pada pembentukan generasi cerdas kelola lingkungan.

“Pendidikan lingkungan bagi para siswa MTS penting untuk membekali pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan serta membentuk perilaku yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Inisiator dan Ketua Kegiatan Dr. Hayati Sari Hasibuan menyampaikan bahwa edukasi lingkungan bagi generasi muda adalah salah satu wujud strategi untuk mencapai lingkungan berkelanjutan di masa mendatang.

Menurut Hayati, keberlanjutan suatu lingkungan tak lepas dari peran generasi muda sebagai penggerak dan pemegang peradaban di masa depan.

“Oleh karena itu, untuk mencapai Depok Smart City, yang merupakan bagian dari konsep Sustainable City, diperlukan generasi muda yang cerdas kelola lingkungan. Ini adalah salah satu cara yang dapat kami lakukan, membagi ilmu kami sebagai wujud dakwah dan tanggung jawab kami juga,” ujar Hayati.

Kegiatan tersebut pun direspon positif oleh Wakil Kurikulum MTs Tsanawiyah Al-Hidayan Bapak Mulyadi.

“Saya tidak hanya setuju, tetapi juga sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini yang niatnya untuk mencerdaskan siswa/i kami agar sadar penuh dengan lingkungannya. Contoh kecilnya, seperti tidak lagi buat sampah di kolong meja, kemudian bisa lebih hemat air dan energi,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co