Survei JobStreet: Pekerja Indonesia Menyukai Work Life Balance dan Sistem Hybrid

03 Maret 2023 15:30

GenPI.co - Menurut studi yang dirilis oleh SEEK, perusahaan induk dari JobStreet, 43% para pekerja di Indonesia mengatakan bahwa work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan.

Selain itu, 42% lainnya menyatakan bahwa kesempatan jenjang karir merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

Studi tersebut mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Ditemukan bahwa 34% responden aktif mencari pekerjaan baru.

BACA JUGA:  Melamar Kerja Saat Pandemi? Ikuti Tips Jobstreet agar Mudah Lolos

Menurut Varun Mehta, COO JobStreet Indonesia, dalam survei, 42% dari para profesional Indonesia terbuka untuk tawaran kerja baru.  

“Setiap perusahaan harus mulai perekrutan dari sekarang, menekankan gairah daripada keahlian mereka, menyediakan pengalaman perekrutan end-to-end yang luar biasa,” ujar Varun dalam keterangan resminya, Jumat (3/3).

BACA JUGA:  Catat! 5 Sektor dengan Lowongan Pekerjaan Terbanyak di Jobstreet

Sementara itu, Peter Bithos, Chief Executive Officer, Asia, SEEK, mengatakan, menghadapi kemungkinan terjadinya resesi, perusahaan berada di posisi kuat dalam pasar tenaga kerja karena tren perekrutan semakin ketat.

"Meskipun ada gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan teknologi di kawasan Asia Tenggara dan di seluruh dunia, kebutuhan tenaga kerja dengan ahli dalam bidang teknologi masih tetap tertinggi berdasarkan temuan di laporan,” ujar Bithos.

BACA JUGA:  JobStreet Ungkap Riset Tantangan UMKM Kala Pandemi

Sebagian besar responden (71%) dari survei di Asia Tenggara dan Hong Kong mengatakan bahwa yang mereka prioritaskan adalah pekerjaan yang stabil dengan work life balance yang baik.

Secara umum, pencari kerja di Indonesia lebih terbuka terhadap tawaran pekerjaan; hanya ada sedikit responden memiliki isu terkait deal-breaker. Dalam memilih karir, mereka memprioritaskan cuti yang tetap digaji, asuransi dan tunjangan, tugas-tugas kerja yang rumit.

“Sebagian besar pekerja Indonesia menyukai sistem kerja hybrid, meskipun 38% terbuka untuk kembali bekerja di kantor full time,” imbuh Bithos.

Sagar Goel, Partner dan Associate Director di BCG, menilai kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Budaya yang mendukung work life balance, memungkinkan fleksibilitas, dan menekankan hubungan kerja yang baik sama pentingnya,”(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co