GenPI.co - BPBD Bali mencatat ada sebanyak 109 bencana alam yang terjadi di wilayahnya sejak 25 Februari hingga 25 Maret.
Kepala BPBD Bali I Made Rentin mengatakan 109 bencana tersebut didominasi tanah longsor yakni ada 24 kejadian.
Kemudian kebakaran ada 15 kejadian, cuaca ekstrem 13, banjir 8, kebakaran hutan danlahan 1, abrasi 1 dan kejadian lain ada 47.
Sedangkan dilihat dari wilayahnya, Kabupaten Buleleng menjadi yang terbanyak yakni ada 35 kejadian. Lalu Karangasem 14 kejadian,dan Tabanan ada 11 kejadian.
Rentin mengungkapkan jumlah kejadian bencana tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada Februari lalu yakni ada 245 kejadian.
Sebanyak 245 kejadian pada Februari itu terbanyak di Buleleng dengan 68 peristiwa. Selanjutnya disusul Badung, Karangasem, Denpasar, Bangli, Jembrana, Klungkung, Tabanan, dan Gianyar.
“Untuk periode Februari, jenis bencana tanah longsor menjadi penyumbang terbesar,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (28/3).
Rentin menyampaikan untuk cuaca di Bali pada dasarian II Maret 2023 ini masih ada potensi hujan disertai angin kencang.
Selanjutnya pada April, berdasar informasi dari BMKG baru akan masuk masa pancaroba yakni transisi ke musim kemarau.
“Puncak musim kemarau di wilayah Bali diperkirakan terjadi pada Juni sampai Juli 2023,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News