GenPI.co - Sejumlah nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengamankan kapal untuk menghindari dampak potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahap Sidin mengatakan pihaknya telah menerima laporan nelayan di peraian Pulau Semau memilih mengamankan kapal.
“Banyak kapal nelayan saat ini terpaksa berlindung di Hansisi, Pula Semau karena terjadinya cuaca ekstrem,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (11/4).
Wahap Sidin mengungkapkan kapal nelayan yakni pool and line, lampara yang biasa di TPI Tenau masih menunggu cuaca kondusif untuk melaut.
Para nelayan tidak ingin kapal mereka rusak akibat cuaca ekstrem seperti yang dialami saat terjadinya siklon tropis Seroja.
“Saat siklon tropis Seroja itu, banyak kapal dan perahu nelayan rusak berat,” tuturnya.
Kondisi saat ini para nelayan juga memilih mencari pekerjaan serabutan, seperti kuli bangunan, buruh pelabuhan, sipor dan lainnya untuk mencukupi kebutuhan hidup.
“Kalau sedang tidak melaut, nelayan selama ini memang mencari penghasilan lain,” ujarnya.
Ada pula nelayan yang lebih memilih untuk memperbaiki kapal atau alat tangkapnya sambil menunggu cuaca kondusif.
“Cuaca ekstrem kami harap tidak berlangsung lama, supaya nelayan bisa kembali melaut,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News