GenPI.co - Sudah satu minggu sejak demonstrasi perdana para mahasiswa pada 24 September 2019 di Gedung MPR/DPR-RI. Namun, para petugas keamanan tetap siaga menjaga setiap sudut kawasan itu. Salah satunya di pintu masuk di sisi belakang kompleks gedung itu.
Petugas yang berjaga bukan hanya dari aparat kepolisian, melainkan juga para anggota TNI Angkatan Darat. Menggunakan pakaian loreng, mereka tajam mengawasi keadaan sekitar.
Baca juga:
Demo Buruh Siang Ini Ajukan 3 Tuntutan, Apa Saja?
Anggota Perempuan DPRD Harus Aktif Perjuangkan Hak Mereka
GenPI.co berkesempatan berbincang dengan salah satu anggota TNI AD yang sedang bertugas menjaga spot tersebut. Petugas yang meminta namanya tak dipublikasi itu menceritakan perasaan yang dialami saat berjaga.
Ia mengatakan, dalam keadaan apa pun, dirinya sebagai prajurit harus siap menjalankan tugas yang diberikan. Termasuk seperti saat sekarang, saat ia diperintahkan untuk turut menjaga kompleks MPR/DPR-RI.
"Berat banget kalau saya bilang karena harus jauh dari anak istri. Namun, mau gimana lagi, harus sigap apapun risiko yang terjadi,” ungkapnya, Selasa (1/10) petang.
Dia mengatakan, dirinya dan teman-temannya juga diharuskan menginap di kawasan itu hingga kondisi benar-benar aman dan mereka ditarik pulang. Mereka pun harus siap tidur di mana pun, termasuk di bilik sempit yang tak nyaman.
"Semalam saya tidur cuma 2 jam. Kan anarkistis, yah. Kami juga makan kalau ada waktu kosong. Jadi, kalau kaya tadi pagi sebelum pelantikan itu, nggak sempat makan," katanya.
Sebagaimana diketahui, para aparat TNI yang dikerahkan untuk menjaga kompleks gedung itu didatangkan dari Bogor. Kondisi masih bisa ditangani sehingga tidak butuh tambahan personel lagi.
Tonton! Pasal-pasal kontroversial RUU KUHP:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News