GenPI.co - PT PLN (Persero) melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus berinovasi dalam pelestarian lingkungan.
Hal itu diwujudkan salah satunya dengan optimalisasi pemanfaatan Geopolimer dari abu sisa pembakaran batu bara PLTU atau fly ash bottom ash (FABA).
Geopolimer mampu mereduksi emisi karbon hingga 44 persen sehingga menjadi salah satu bahan baku material pengganti semen yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya mendorong pemanfaatan FABA.
"Kami berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dekarbonisasi di sektor kelistrikan, khususnya PLTU, adalah bagian dari upaya tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/6/2023).
Adapun salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca adalah aktivitas industri, seperti industri semen.
Direktur Geopolimer Indonesia Januarti Jaya Ekaputri menyebut produksi semen berkontribusi 52 persen dalam emisi sektor industri.
Namun, menurut dia, alternatif pemanfaatan FABA untuk pengurangan emisi karbon ini perlu dukungan bersama.
"Dengan peningkatan teknologi dan pengembangan kajian, maka FABA bisa makin berperan dalam sirkular ekonomi dan dekarbonisasi di industri semen dan beton," tuturnya.
Sementara itu, Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Bumi Non-Konvensional (UGRG) Universitas Gajah Mada Himawan Tri Bayu Murti Petrus menjelaskan pengelolaan FABA yang komprehensif akan mampu menyasar berbagai sektor.
Himawan meminta FABA tidak ditimbun begitu saja, melainkan dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian dan pelestarian lingkungan.
"FABA yang dihasilkan di Indonesia terbukti masuk kategori aman karena tidak mengandung zat radio aktif berbahaya justru lebih ramah lingkungan. Indonesia bisa meningkatkan utilisasi FABA ini untuk jadi bahan baku ekonomis," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News