GenPI.co - Indonesia merupakan nomor tiga didunia yang memiliki spesies pohon terbanyak di dunia berjumlah 5716 serta termasuk dalam 10 besar Hutan di dunia yang menjadi paru paru kehidupan.
Ironisnya data Badan Pusat Statistik terupdate pada tahun 2017- 2021 menyatakan bahwa Indonesia masih mengalami pengurangan hutan 0,5 % sedangkan di tingkat dunia 11% dari total hutan tropis.
Berangkat dari fakta itu, Kie Art Projects yang menginisiasi desa kartun pertama di Indonesia serta sekolah non Profit Kie Art Cartoon School menggelar pameran tunggal seorang seniman Purbalingga Budi Setiyawan yang mengangkat tema “The Tree Of Life”.
Acara ini bertujuan untuk mengembalikan lagi kesadaran manusia menghargai alam dan menjaganya, kesadaran akan banyaknya manfaat yang sudah didapatkan dari pengorbanan pohon dari mulai hadir kedunia hingga pohon itu mati.
Slamet Santosa founder dari Kie Art Projects mengungkapkan, pihaknya kini dalam misi terbarunya mengembangkan talenta – talenta lokal Purbalingga Jawa Tengah lewat terselenggaranya Pameran Tunggal Budi Setiyawan.
“Sedangkan untuk karya karya seniman muda memiliki wadah khusus bernama Kie Art Cartoon Painting hasil tempaan dari Pemuda Kie Seni di desa kartun ini,” ujar Slamet dalam keterangan resminya, Selasa (18/7).
Pameran yang dilaksanakan pada 16 July – 16 Agustus 2023 di Dusun Peninis Rt 01 Rw 01 Desa Sidareja Kaligondang Purbalingga, terinspirasi dari banyaknya pepohonan rindang serta hadirnya beberapa pohon yang dikeramatkan bernama Pohon Bean di Desa Sidareja yang ditemuinya selama proses pematangan karya bersama Kie Art Projects.
Slamet Santosa menyatakan Kie Art Projects menghadirkan lebih dari sekedar pameran lukisan tetapi sebuah titik transfromasi, refleksi dan aksi.
“Transformasi dari tingkat kematangan berkarya seorang Budi Setiyawan dengan karakter baru dan spiritualitas yang jauh lebih baik,” imbuhnya.
Oleh karenanya, lanjut Slamet, Kie Art Projects menjadikan momen ini juga menjadi momen refleksi kita sebagai mahkluk penghuni bumi yang seharusnya menghargai, menjaga dan melestarikan bumi.
Gita Yohanna penulis dalam pameran “The Tree of Life” mengatakan dalam pengalaman pertama Budi Setiyawan berpameran tunggal ini tersirat makna yang dalam untuk merefleksikan keadaan bumi kita yang semakin menua dan krisis hutan.
“Teknik impasto dalam karya karya yang tertampilkan menjadi ciri khasnya dikombinasi dengan figur – figure manusia kartun yang menjadi identitas kebanyakan karya yang dihasilkan Kie Art Projects yang berasal dari desa Kartun ini,” paparnya.
Sebanyak 26 karya yang dipamerkan memiliki beberapa pengelompokkan karya. Kelompok pertama adalah karya karya yang menggambarkan refleksi akan pengorbanan pohon yang dilakukan sepanjang hidupnya hingga mati dan dengan seluruh hal yang dimiliki mulai dari daun, batang, air dan tanah serta menggambarkan pohon yang dihadirkan sebagai tanda cinta Tuhan.
Sementara itu, Budi Setiyawan menyatakan di pameran tunggal pertamanya yang diresmikan oleh Ibundanya ini juga terlukiskan sosok sosok manusia imajinasi khusus menjadi karakternya “Sang Manusia Kuning“, manusia yang memiliki 7 aura, ingin diperlihatkan memiliki dominasi warna kuning yang menggambarkan aura kebahagiaan .
Karya manusia yang memainkan alat music biola, drum, saxophone dengan tema “The Singing Tree” dan menjadi mencolok hadir di pameran ini.
“Kami ingin mengapresiasi ditemukannya alat yang dapat menangkap nyanyian pohon dari karya anak bangsa 2017 yang ternyata dapat mendeteksi kondisi iklim yang ornament pohon dan nada adalah symbol tertalunnya nada manusia dan nada alam,” jelas Budi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News