Fordas Cilamaya Kritik Ridwan Kamil Karena Ingkar Janji soal Atasi Sungai Cilamaya

15 Agustus 2023 18:50

GenPI.co - Koordinator Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz, menuding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingkar janji dan tidak serius mengurus Sungai Cilamaya yang airnya kini menghitam, bau dan berbusa.

Muslim menyebut Ridwan Kamil sosok hanya mengandalkan pencitraan saja di media sosial tanpa kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Beberapa hari ini, Sungai Cilamaya menghitam, bau dan berbusa di beberapa wilayah baik di hilir maupun di wilayah setelah perusahaan di Subang dan Purwakarta," ujar Muslim kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

BACA JUGA:  Sumitomo Segera Kelola TPPAS Legok Nangka, Ridwan Kamil Sebut Pakai Teknologi Canggih

Menurut Muslim, Sungai Cilamaya merupakan sungai sepanjang sekitar 97 Km yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, yang meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta, namun kondisinya saat ini sangat mengenaskan.

Sementara berdasarkan pantauan FORDAS CILAMAYA BERBUNGA yang merupakan organisasi yang concern terhadap masalah lingkungan, dia menjelaskan dari hilir sampai tengah Bendung Barugbug, air menghitam pekat dan bau busuk.

BACA JUGA:  Soal Deklarasi Damai, Ridwan Kamil Berharap Pemilu 2024 Berlangsung Aman

"Terpantau Muara Cilamaya, Barahan, Cipancuh, Bendung Barugbug dan Cijunti tampak hitam, bau dan berbusa," ungkap Muslim.

Muslim menabamhkan, meskipun sudah ada Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya) tetapi hanya sekedar peraturan yang tidak pernah dijalankan.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil dan Bima Arya Sukseskan Festival SoKlin Softergent Double Perfume

Hal itu dibuktikan dari tidak ada Satuan Tugas (Satgas) yang ditunjuk untuk bergerak membenahi Sungai Cilamaya yang cukup krusial tersebut.

"Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak serius mengurus Sungai Cilamaya dibuktikan dengan Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2022 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya (SATGAS PPK DAS Cilamaya)," jelasnya.

Muslim mencap Ridwan Kamil sebagai ‘Gubernur Kertas’ yang tidak mampu bekerja secara konkret membenahi masalah kelestarian lingkungan.

Muslim juga menilai Ridwan Kamil tidak peka dan tidak memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan yang juga harus menjadi perhatian bersama, lebih mementingkan polesan di media sosialnya yang harus dari para pendengungnya.

"Sampai hari ini, tepat satu tahun ini belum ada keputusan gubernur terkait personilia satgas dan Peraturan Gubernur terkait Dokumen Rencana Aksi PPK DAS CILAMAYA, layak dianugerahi sebagai GUBERNUR KERTAS hanya maung kertas aja," tegas dia.

Muslim menuturkan mungkin saja tanda menghitamnya Sungai Cilamaya menjadi sebuah pertanda buruknya akhir masa kepemimpinan Ridwan Kamil.

"Mungkin saya masih ingat, ketika Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat datang ke Bendung Barugbug terus mengajak reuni pada tahun selanjutnya di Sungai Cilamaya dengan kondisi Sungai Cilamaya yang lebih baik, Pak Gubernur, dokumen rencana aksi aja belum ada, ternyata hanya mimpi aja, memang Gubernur Kertas," tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co