2 PLTS PT Uni-Charm Indonesia Tbk di Mojokerto Beroperasi untuk Kurangi Emisi CO2

21 Agustus 2023 22:20

GenPI.co - Permasalahan emisi gas rumah kaca yang disebabkan dari aktivitas industri, transportasi maupun penggunaan energi, mengakibatkan pemanasan global dan peningkatan suhu terus menjadi perhatian sejumlah pihak. 

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) jumlah emisi gas rumah kaca Indonesia per tahun 2022 mencapai lebih dari 260 juta ton.

Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 300 juta ton pada 6-7 tahun mendatang karena meningkatnya jumlah penggunaan bahan bakar, gas dan batu bara.

BACA JUGA:  Ringankan Beban, Uni-Charm Indonesia Bantu Korban Gempa Cianjur

Oleh karena itu, melanjutkan upaya yang sudah dilakukan di Karawang Factory 1 di Jawa Barat pada 2022 lalu, kali ini PT Uni-Charm Indonesia memasang pembangkit listrik tenaga surya masing-masing sebesar 4.65MWp dan 1.34MWp di East Java Factory dan anak perusahaan PT Unicharm Nonwoven Indonesia yang terletak di Ngoro Industrial Park di Kabupaten Mojokerto dengan keduanya telah beroperasi sejak Juli 2023.

"Hingga saat ini, kami secara proaktif mempromosikan upaya pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya demi menciptakan energi terbarukan yang berdampak rendah terhadap bumi dan lingkungan," ujar Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk Takumi Terakawa, dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

BACA JUGA:  Uni-Charm Kenalkan Produk Kirey Care Sebagai Antibacterial Wipes yang Stylish

Dia menambahkan, dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya di 3 pabrik di tahun 2023 ini, PT Uni-Charm Indonesia Tbk berencana untuk beralih ke energi terbarukan sebesar 15,000MWh (14,000 tCO2e) per tahun.

Selanjutnya, dengan menggunakan REC2, PT Uni-Charm Indonesia Tbk berharap dapat mewujudkan 100% rasio energi terbarukan sampai dengan tahun 2028.

BACA JUGA:  PT Uni-Charm Indonesia Tbk & JCI Lakukan Kegiatan Edukasi Pemilahan Sampah di Jombang

"Kami akan terus melanjutkan upaya yang sejalan dengan 3 tema utama ESG yaitu pembaruan energi, penghematan energi dan pengurangan sampah untuk mendukung target pemerintah Indonesia merealisasikan carbon neutral pada 2060 (net-zero emission in 2060 or sooner)," jelas dia.

Mengenai perubahan iklim, Takumi Terakawa turut menganggap upaya penurunan dampak masalah ini sebagai salah satu tema utama.

Perubahan iklim dan pemanasan global saat ini menjadi masalah yang berimbas ke kehidupan, sehingga harus ditangani secara serius.

"Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. Dan juga dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu Matahari sebagai sumber alami, untuk kedepannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co