Hari Anak Perempuan Internasional: Kasus Kekerasan dan Pelecehan Masih Menghantui

11 Oktober 2023 14:30

GenPI.co - Tanggal 11 Oktober adalah Hari Anak Perempuan Internasional, yang merayakan 2,5 miliar anak perempuan di seluruh dunia.

Secara objektif, anak perempuan saat ini menjalani kehidupan yang lebih baik dibandingkan tahun 1995, namun perjalanan masih panjang.

Meskipun banyak hal tentang pemberdayaan perempuan yang memuat pesan bahwa perempuan dapat “menjalankan dunia,” kenyataan pahitnya adalah bahwa kemajuan ini tidak merata dan masih terdapat beberapa kerentanan universal.

BACA JUGA:  Gejala Depresi pada Anak Remaja dan Tindakan yang Harus Dilakukan

Dilansir Psychology Today, kerentanan terbesar yang ada adalah di mana pun anak perempuan berada, dia bisa menjadi korban kekerasan.

Anak perempuan masih berisiko tinggi mengalami kekerasan seksual, kekerasan fisik, pelecehan, dan praktik budaya.

BACA JUGA:  Pentingnya Anak Korban Penindasan Mendapat Dukungan

Setiap tahunnya, lebih dari 10 juta anak perempuan berusia antara 15 - 19 tahun dirudapaksa.

Jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan kondisi konflik global yang terjadi saat ini dimana pemerkosaan digunakan sebagai senjata perang.

BACA JUGA:  Orang Tua Harus Tahu, 3 Perubahan yang Terjadi pada Anak Usia Remaja

Anak perempuan berusia lima hingga 14 tahun menghabiskan 160 juta jam lebih banyak setiap hari sebagai pengasuh tidak berbayar dan pekerja rumah tangga dibandingkan anak laki-laki seusia mereka.

Ringkasan Data & Laporan Tren Survei Perilaku Berisiko Remaja 2011-2021 menunjukkan bahwa anak perempuan mengalami tingkat kekerasan, risiko bunuh diri, dan tantangan kesehatan mental yang mencapai rekor tertinggi di Amerika Serikat.

Tiga dari lima anak perempuan mengalami perasaan sedih atau putus asa yang terus-menerus dan lebih dari satu dari empat anak perempuan secara serius mempertimbangkan untuk mencoba bunuh diri.

Pada tahun 2021, 60% anak perempuan merasa sedih atau putus asa dan 25% mempunyai rencana untuk bunuh diri.

Terdapat peningkatan siswa perempuan yang tidak masuk sekolah karena mengalami pengalaman kekerasan, seperti dipaksa melakukan hubungan terlarang di luar keinginan mereka.

Bahkan dengan tantangan-tantangan yang berat ini, potensi anak perempuan untuk memberikan dampak terhadap dunia sangatlah jelas. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co