Menyingkap Tragedi Wiranto dan Datangnya Imam Mahdi

13 Oktober 2019 14:00

GenPI.co - Jaringan Teroris Abu Rara menyatakan diri Menanti Al Mahdi. Hal tersebut terkuak ketika Polisi meringkus Jaringan Teroris di Bali yang ternyata dalam satu grup yang sama. Benarkah grup Menanti Al Mahdi ini memiliki keyakinan akan datangnya seorang juru penyelamat atau Imam Mahdi seperti Sabda Rasulullah SAW? 

Jika benar Jaringan Teroris Abu Rara meyakini akan datangnya Imam Mahdi atau Al Mahdi, lantas kenapa dia menebar teror? Kenapa dia menjadi ‘Martir’ untuk membunuh Menko Polhukam Wiranto? Karena tindakan yang mereka lakukan itu jelas tidak ada dalam tuntunan Rasulullah SAW. Berikut GenPI.co mengupas tentang Imam Mahdi atau Al Mahdi.

Setelah Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah/ Juni  632 M, muncul sebuah pengharapan di kalangan umat Islam akan kedatangan seorang Ratu Adil atau dikenal dengan Imam Mahdi. Keyakinan akan datangnya seorang juru penyelamat atau Imam Mahdi berakar kuat, baik di kalangan Sunni maupun Syiah.

BACA JUGA: Penusuk Wiranto Tak Takut Mati, Bikin Jaringan Menanti Al Mahdi

Menurut Ensiklopedi Islam, Imam Mahdi adalah seorang juru selamat di akhir zaman. Imam Mahdi diyakini sebagai seorang Muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah SWT untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

‘’Istilah Imam Mahdi muncul dan berhubungan dengan aqidah mahdawiyyah,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Yakni, keyakinan bahwa pada akhir zaman akan datang seorang juru selamat yang akan menyelamatkan kehidupan umat manusia di muka bumi dari ketidakadilan, kesengsaraan, dan kekejaman yang akan membawa pada kebahagian dan kedamaian.

John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, mengungkapkan, Mahdi (orang yang diberi petunjuk ilahiah) merujuk pada figur eskatologis yang akan hadir untuk memimpin pada masa keadilan dan keyakinan sejati menjelang tibanya hari kiamat.

‘’Asal usul kata Mahdi tak ditemukan dalam Alquran, kaum Muslim awal menggunakan gelar kehormatan itu untuk Nabi SAW dan empat khalifah pertama,’’ ujar Esposito. Keyakinan umat Islam akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman tak lepas dari keberadaan hadis Nabi SAW.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, ’’Dunia akan dipimpin oleh seseorang dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku. Seandainya dunia ini hanya tinggal sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu, sehingga ia akan memimpinnya.’’

Rasulullah juga bersabda, ‘’Al-Mahdi berasal dari keturunanku. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan pemerataan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan, ia akan berkuasa selama tujuh tahun.’’ (HR At-Tirmizi).

BACA JUGA: Wiranto Ditusuk, Nih Fakta dan Analisis Pengamat Terorisme

Menurut Ensiklopedi Islam, sebagian ulama menganggap hadis mengenai kedatangan Imam Mahdi itu bersifat mutawatir, karena  diriwayatkan oleh banyak pihak, sehingga dipastikan hadis itu benar-benar berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Menurut Esposito begitu banyak pengklaim Imam Mahdi dalam sejarah peradaban Islam. Guru Besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat (AS) itu mengungkapkan, istilah Imam Mahdi dikembangkan oleh kalangan Syiah untuk menjuluki Muhammad Ibnu Hanafiyah.

Putra Khalifah Ali yang mengorganisasikan sebuah revolusi pada 685 M itu sangat dihormati oleh pengikut Syiah. Muhammad Ibnu Hanafiyah, kata Esposito, dipandang sebagai ‘orang yang mendapat petunjuk’, tidak dianggap mati, tetapi diyakini tersembunyi.

‘’Dia diyakini memiliki pengetahuan esoteris yang diperlukan untuk membebaskan para pengikutnya dari penindasan dan untuk menegakkan masyarakat yang adil,’’ papar Esposito. 

Kaum Syiah juga menganggap Muhammad bin Hasan Al-Askari (Imam ke-12) sebagai Imam Mahdi pada tahun 878 M.

BACA JUGA: Ngeri! Bripda Nesti Rela Menjadi Pengantin Bom Bunuh Diri Teroris

Dalam perkembangan sejarah Islam, sosok yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi tak terhitung jumlahnya. Pada setiap abad, selalu ada saja tokoh yang memiliki pengikut banyak sebagai seorang Imam Mahdi. Pada abad ke-10 M, misalnya, Khalifah Dinasti Fatimiyah yang pertama, Muhammad Ubaid Allah (wafat 934 M) mengaku sebagai Imam Mahdi.

‘’Dengan menampakkan diri di Jabal Massa yang terletak di wilayah Maghribi (Afrika Utara), dia mengaku sebagai keturunan dari anak perempuan Nabi SAW, Fatimah, dan sebagai saudara laki-laki dari Imam ke-12 yang tersembunyi,’’ ungkap Esposito.

Di kota suci Mekah dan Madinah, papar Esposito, sejumlah ulama menulis pendapat mereka untuk mempertegas keyakinan umum akan kemunculan seorang mujaddid  (pembaru) pada abad peralihan.

Bahkan, seorang ahli fikih Sunni terkemuka, Ibnu Al-Hajar Al-Maliki, menyatakan Imam Mahdi akan muncul pada milenium itu. Menurut Ibnu Al-Hajar, Imam Mahdi itu berasal dari keturunan Fatimah, putri Nabi. Namanya akan sama dengan nama Nabi, serta orangtuanya sesuai dengan nama orangtua Nabi. 

Esposito mencatat, datangnya abad ke-13 Hijriah (1785-1883) sempat memunculkan harapan besar dari kaum Muslim akan datangnya Imam Mahdi. Pada zaman itu, paling tidak ada tiga orang pemimpin gerakan reformasi di Afrika Barat yang mengaku sebagai Imam Mahdi untuk memperkuat jihad yang mereka lakukan. Ketiganya adalah Syekh Usuman Dan Fodio dari Sakoto, Syekh Ahmadu Bari dari Masina, dan Al-Hajj Umar Tal dari Kerajaan Tukolor.

Harapan akan datangnya Imam Mahdi dari Timur, kata Esposito, sempat menarik gelombang imigran Afrika Barat sampai ke Nil. Pada abad ke-19, lalu muncullah seorang yang mengaku Imam Mahdi di Sudan, bernama Mahdi Muhammad Ahmad dari Sudan.

Di Mesir juga sempat muncul beberapa tokoh yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Para tokoh yang mengaku sebagai Imam Mahdi itu menjadi pemimpin pemberontakan rakyat melawan penjajah Prancis. Bahkan, menjelang akhir abad ke-19 M, revolusi Imam Mahdi melawan penjajah Eropa merebak di berbagai negara berpenduduk Islam, seperti India, Aljazair, Senegal, Ghana, dan Nigeria.

Begitu banyak pengakuan Imam Mahdi dari penjuru dunia, maka semakin membuat Imam Mahdi menjadi semakin misterius. Siapa dan kapan Imam Mahdi akan muncul? Wallahu’alam Bissawwab. Tapi yang jelas bukan dengan teror dan pembunuhan untuk meyakini adanya Imam Mahdi. (Tom/GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co