3 Mitos Keuangan yang Masih Dipercaya Banyak Orang

09 November 2023 15:30

GenPI.co - Di era internet, nasihat keuangan tersedia secara gratis dan berlimpah. Mulai dari influencer hingga lulusan ekonomi di Instagram, semua orang memberi nasihat kepada orang lain tentang cara mengelola uang dan membangun kekayaan.

Namun, nasihat keuangan bukanlah sesuatu yang bisa digunakan untuk semua orang dan tidak diciptakan sama.

Dilansir Times of India, ada beberapa mitos mengenai kesadaran finansial yang dapat menyesatkan seseorang sehingga perlu untuk menghilangkan prasangka tersebut.

1. "Semua utang adalah membahayakan"

BACA JUGA:  KoinWorks Perkuat Layanan Konsultasi untuk Pendana Ritel Membuat Rencana Keuangan

Utang sering kali dilukis dengan kuas yang buruk. Masyarakat percaya bahwa segala bentuk utang berdampak buruk bagi kesehatan keuangan dan dapat menyebabkan gagal bayar di masa depan.

Meskipun utang yang berlebihan dapat merugikan, tidak semua utang harus dipandang sama.

BACA JUGA:  4 Tips Menghemat Uang agar Ibu Rumah Tangga Dapat Memaksimalkan Keuangan Keluarga

Pinjaman pelajar, misalnya, dapat dianggap sebagai utang "baik" karena dapat menyebabkan akumulasi aset atau peningkatan potensi pendapatan.

Sebaliknya, utang "buruk" biasanya mengacu pada utang kartu kredit berbunga tinggi atau pinjaman yang digunakan untuk pengeluaran tidak penting yang biasanya digunakan untuk bersenang-senang.

2. "Berinvestasi dalam saham adalah hal yang berisiko"

BACA JUGA:  Ramalan Zodiak Aries Harus Cermat Urus Keuangan, Gemini Untung Besar

Mendengarkan atau dipengaruhi oleh orang lain, beberapa orang mulai menghindari investasi di pasar saham sama sekali.

Mereka menganggapnya berisiko karena "salah satu kerabat" kehilangan uang di pasar saham. Meskipun saham bisa berfluktuasi, salah jika kita berpikir bahwa semua investasi saham berisiko.

Sebaliknya, jika kamu berinvestasi pada saham setelah melakukan penelitian dan nasihat keuangan yang tepat, saham dapat menjadi bagian penting dari portofolio  yang dapat membantu tumbuh secara finansial dalam jangka panjang.

3. "Pendapatan tinggi berarti memiliki hidup lebih baik"

Memiliki penghasilan yang tinggi tidak serta merta menjamin kesuksesan finansial. Faktanya, hal ini berbeda-beda pada setiap orang.

Meskipun penghasilan yang besar tentu akan memudahkan pencapaian tujuan finansial, namun hal tersebut tidak menjamin kesejahteraan jika seseorang tidak belajar mengelola keuangan dengan bijak.

Tanpa pengetahuan yang baik, orang-orang yang berpenghasilan tinggi dapat terjerumus ke dalam perangkap pengeluaran berlebihan dan hutang dan pada akhirnya gagal menabung untuk masa depan.

Oleh karena itu, kesuksesan finansial lebih bergantung pada cara mengelola dan menyimpan uang dibandingkan jumlah penghasilan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co