Radio Televisi Malaysia dan Brunei Darussalam Ungkapkan Kekaguman pada Kota Pontianak

13 November 2023 17:55

GenPI.co - Ketua Rombongan Radio Televisi Malaysia (RTM) Wan Azhan bin Haji Wan Hamat menyampaikan kekagumannya terhadap Kota Pontianak.

Hal tersebut dia sampaikan pada acara jamuan makan malam di aula kediaman dinas Wali Kota Pontianak, Minggu (12/11).

Menurut Azwan, berada di Kota Pontianak terasa seperti kota atau daerah yang ada di Malaysia.

BACA JUGA:  Eiger Flagship Store Radio Dalam Tempat Asyik Buat Nongkrong

Pasalnya, dia bisa merasakan begitu dekat dengan masyarakat Pontianak yang memiliki keramahan dan santun.

"Kotenye kami rase Malaysia sangat dekat dengan penduduk Pontianak yang ramah dan baik, Pontianak sungguh cantik, aman dan menarik," tuturnya dengan logat Malaysia.

BACA JUGA:  Terinspirasi dari Radio, Nessie Judge Bikin Podcast Bertema Horor

Azwan bersama rombongan sempat berwisata di Kota Pontianak.

Menikmati suasana Kota Pontianak memberikan pengalaman serta kenangan yang tak terlupakan.

BACA JUGA:  Gema Ramadan, Lagu Religi Azura Pedora Top Chart Nomor 1 di Radio Indonesia

Dalam kegiatan Bermukun Tiga Negara itu, RTM diwakili tiga RTM mulai dari Sarawak FM, Labuan dan RTM Sabah.

Senada, Ketua Rombongan dan Radio Televisi Brunei Darussalam (RTB)) Muhammad Alim bin Sani mengungkapkan ketertarikannya pada Pontianak yang dinilainya tidak jauh berbeda dengan budaya yang ada di Brunei Darussalam maupun Malaysia.

Dia juga menginginkan agar ikatan silaturahmi berlangsung dan berlanjut sesuai pula dengan tema Bermukun kali ini, yakni Seirama dan Selamanya.

“RRI sudah menjadi bagian keluarga besar dari RTB, apalagi selama ini jalinan kerja sama dan silaturahmi terus dipererat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala LPP RRI Pontianak Abdul Harris Mataliti menjelaskan Bermukun menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya yang dimiliki masing-masing negara.

Tidak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga bisa mempelajari lebih jauh bagaimana upaya untuk melestarikan dan menjaga budaya yang ada.

"Kita bisa bersama sama belajar bagaimana khasnya budaya masing-masing negara, ini juga bagian darah pelestarian budaya agar tetap ada,” kata Abdul Harris. (rls)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co