GenPI.co - Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih ditutup karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Penutupan bandara ini dengan alasan keselamatan penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni, mengatakan penutupan Bandara Frans Seda Maumere ini dilakukan sejak Senin (1/1).
Kebijakan ini dikeluarkan setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan kenaikan status gunung berapi ini dari waspada ke siaga.
"Penutupan bandara diambil karena aspek keselamatan penerbangan, akan dibuka kembali setelah tidak terdampak abu vulkanik dan tidak membahayakan penerbangan," kata dia, Jumat (5/1).
Sebanyak 6 penerbangan Wings Air rute Kupang ke Makassar dibatalkan karena terdampak erupsi pada Kamis (4/1).
Kristi menerangkan penutupan operasional bandara ini berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang menyebut pergerakan abu vulkanik masih menutupi bandara.
Pihaknya telah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere untuk melakukan pengawasan intensif terhadap perkembangan erupsi gunung ini.
Dia juga mengingatkan maskapai untuk memberikan kompensasi kepada penumpang karena pembatalan penerbangan.
Sementara itu, Kepala Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, menambahkan abu vulkanik yang mengenai mesin pesawat dapat berampak pada keselamatan.
Menurut dia, penutupan sementara bandara ini adalah langkah yang harus diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan.
"Paling utama itu keselamatan penerbangan. Kalau sudah tidak terdampak lagi kita akan buka," kata dia.
Di samping itu, bandara di sekitar seperti Gewayantana Larantuka dan Wunopito Lewoleba masih berjalan dengan normal.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News